Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan industri mebel yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bekerjasama dengan produsen aksesoris industri kayu asal China untuk memasok kebutuhan lokal dengan harga yang lebih murah.
Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga HIMKI mengatakan kerjasama tersebut diyakini akan dapat meningkatkan kualitas hasil industri mebel dan industri kayu di Tanah Air.
“Kami di dalam negeri punya kendala teknis yaitu kekurangan aksesoris dan kekurangan alat. Misalnya seperti kunci, slot, engsel, itu belum tersedia banyak di dalam negeri. kita kerjasama dengan asosiasi produsen aksesoris dari China yang industrinya sudah mapan,” kata Abdul di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Menurutnya, nilai kebutuhan akan aksesoris industri kayu cukup besar, mencapai 15% dari total dana yang dikeluarkan industri untuk mmemproduksi furnitur. Nilai kerjasama HIMKI dan produsen aksesoris adal China tersebut diprediksi mencapai Rp1,5 triliun.
Abdul mengatakan asosiasi aksesoris adal China itu tidak ditentukan batas waktunya. Kendati demikian, Negeri Tembok Raksasa bersedia memberikan harga yang lebih murah pada pelaku mebel Indonesia.
Adapun, MoU kerjasama tersebut ditandatangani pada pembukaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX), pameran mebel terbesar nasional yang menjadi ajang unjuk gigi pengrajin pada pembeli yang berasal dari dalam dan luar negeri.
IFEX keempat tersebut akan dilaksanakan di JIEXPO Kemayoran pada 11-14 Maret 2017, dengan menargetkan 10.000 pengunjung dan nilai transaksi sebesar US$300 juta.