Bisnis.com, JAKARTA-PT Aerofood Indonesia memperoleh pendapatan senilai Rp2,1 triliun per akhir tahun lalu. Mayoritas berasal dari bisnis utama yakni inflight catering.
Vice President Inflight Aerofood Afdal Amir mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan pendapatan di luar bisnis utama. Salah satunya dari industrial catering.
"Industrial catering baru menyumbang sebesar 5%. Sedangkan sisanya tetap bersumber dari bisnis utama yakni inflight catering," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (8/3/2017).
Sampai saat ini Aerofood sudah melayani katering untuk 21 instansi di luar inflight, antara lain PT Pertamina, PT Trakindo Utama dan SMP Islam Terpadu Nurul Fikri.
Selain inflight dan industrial catering, Aerofood juga punya lini bisnis lain yaitu inflight service total solution (ISTS).
Bisnis ini menyediakan seluruh kebutuhan di dalam pesawat terbang diluar makanan, mulai dari selimut sampai perlengkapan toilet. Afdal mengklaim pihaknya yang pertama kali menjalankan bisnis ini di Indonesia.
"Pada prinsipnya maskapai hanya menyiapkan pesawat. Kebutuhan di dalam kami yang sediakan," ujarnya.
Di samping itu, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. ini juga punya bisnis laundry di dua lokasi yaitu Jakarta dan Denpasar. Kapasitas laundry di dua kota tersebut masing-masing 12 ton dan 10 ton.