Bisnis.com, JAKARTA — Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak sesuai dengan standar dinilai dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Bussiness Director Infrastructure, Construction, Energy, and Government Market PT 3M Indonesia Audist Subekti menegaskan bahwa penggunaan produk palsu dapat menimbulkan resiko pada kesehatan keselamatan para pekerja.
“Penggunaan produk palsu seperti respirator dapat menimbulkan efek kesehatan jangka panjang,” ujar Audist di Jakarta, Selasa (28/2).
Dia menambahkan, saat ini produk respirator yang mereka produksi banyak dipalsukan oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, pada rentang 2013—2015 tiga produsen pemalsu produk 3M di China telah ditutup karena terbukti bersalah.
Pihak 3M Indonesia terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan penggunaan produk palsu di lingkungan industri. Salah satu pesan yang disampaikan yakni penggunaan produk palsu tak efektif melindungi pekerja dari bahaya di lingkungan kerja.
BPJS Ketenagakerjaan juga mencatat tingginya angka kecelakaan kerja. Data tersebut mengacu pada statistik penggunaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Dari data itu, hingga Desember 2015 tercatat sebanyak 110.285 kasus kecelakaan kerja. Secara persentase sebesar 97,72% merupakan kasus sembuh, 0,48% meninggal dunia, dan 1,80% menderita kecacatan.
Hingga April 2016, dana yang dikeluarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk biaya Jaminan JKK mencapai Rp263,5 miliar. Persentase tersebut berkontribusi sebesar 12,13% dari keseluruhan dana yang dikeluarkan untuk jenis jaminan lainnya.