Bisnis.com, JAKARTA – Produksi industri Jepang mencatatkan penurunan pertama dalam enam bulan pada Januari. Hal ini menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan pertumbuhan negara tersebut yang didorong oleh ekspor.
Seperti dilansir Bloomberg (Selasa, 28/2/2017), produksi industri turun 0,8% pada Januari dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau meleset dari prediksi dengan kenaikan sebesar 0,4%.
Dibandingkan dengan setahun sebelumnya (y-o-y), produksi industri Jepang naik 3,2% atau lebih kecil dari prediksi kenaikan sebesar 4,3%.
Penurunan tak terduga pada produksi industri menunjukkan risiko dari ketergantungan terhadap permintaan eksternal bagi pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini.
Kontributor terbesar bagi penurunan produksi industri dari Desember adalah penurunan pada produksi mobil, mesin, dan peralatan transportasi lainnya sebesar 4,7%.
“Hal ini menjadi peringatan untuk waspada bagi mereka yang bersikap optimisis atas perekonomian Jepang. Ada optimisme global bahwa performa produksi dan ekspor akan naik. Kita melihat kuatnya penjualan mobil di seluruh dunia pada akhir tahun lalu yang mengantarkan ekspor dan produksi Jepang, namun penjualannya tidak terakselerasi,” ujar Taro Saito, direktur riset ekonomi di NLI Research Institute.
Di sisi lain, penjualan ritel pada Januari naik 0,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, lebih besar dari prediksi kenaikan sebesar 0,3%.