Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minamas Plantation Masih Fokus Remajakan Kebun Sawit

Perusahaan perkebunan kelapa sawit, Minamas Plantation, anak perusahaan Sime Darby Group, kian agresif melakukan proses peremajaan atau replanting kebun sawit guna memacu produktivitas kelapa sawit. Meski demikian, masih terbuka peluang akuisisi perkebunan kelapa sawit sepanjang memiliki kualitas baik.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, Minamas Plantation, anak perusahaan Sime Darby Group, kian agresif melakukan proses peremajaan atau replanting kebun sawit guna memacu produktivitas kelapa sawit. Meski demikian, masih terbuka peluang akuisisi perkebunan kelapa sawit sepanjang memiliki kualitas baik.

Presiden Direktur Minamas Plantation Haryanto Tedjawidjaja menyampaikan, fokus peremajaan dalam lima tahun ke depan ini merupakan upaya memaksimalkan lahan sawit yang dimiliki, seiring dengan kebijakan moratorium lahan kelapa sawit yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo.

Di Indonesia, Minamas memegang konsesi seluas 273.559 ha di 8 provinsi, dengan luas tanam 203.474 ha atau 74% dari total area konsesi yang dimiliki. Sekitar 25% dari areal tanam atau 51.722 ha merupakan kebun plasma. Minamas memiliki 70 kebun, 23 pabrik, yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Mulai dua tahun lalu, lanjutnya, perusahaan menggenjot program peremajaan 14.000 ha kebun per tahun atau 7% dari luas lahan yang ditanami kelapa sawit. Dengan mengacu pada standar Kementerian Pertanian, dana investasi peremajaan satu hektare membutuhkan biaya Rp60 juta.

Alhasil, Minamas menggelontorkan setidaknya Rp840 miliar setiap tahunnya untuk proses peremajaan. Proses peremajaan juga akan dilakukan secara berkelanjutan. Melalui program peremajaan ini, diharapkan di tahun pertama panen (setelah 36 bulan) satu pohon nanti bisa menghasilkan 15 ton per ha, naik dibanding pohon yang ada sekarang di tahun pertama menghasilkan 7-10 ton per ha.

Haryanto menargetkan produksi tandan buah segar dalam kurun waktu Juni 2016 - Juli 2017 sekitar 3 juta metrik ton, naik dari produksi sebelumnya dalam kurun waktu Juni 2015 - Juli 2016 sekitar 2,7 juta metrik ton tandan buah segar.

"Tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi. Namun, fokus kami masih di replanting sejak 2010. Menggenjot replanting 7% baru sejak di 2015. Replanting sangat penting dengan mengikuti standar yakni bibit yang bagus, sehingga kualitas dari replanting juga bagus," tuturnya.

Dalam menggenjot peremajaan besar-besaran, Minamas tetap menerapkan praktik tanpa bakar untuk limbah pohon tua yang ditebang. Kebijakan zero burning ini berlaku di seluruh konsesi lahan yang akan direplanting. Perlu waktu 6-7 bulan untuk proses limbah pohon tua selanjutnya menjadi pupuk.

Haryanto mengungkapkan Minamas berkomitmen untuk mencegah dan memadamkan kebakaran di radius 5 kilometer dari batas luar konsesi. Upaya penanggulangan kebakaran dilakukan melalui pembangunan 72 menara api yang tersebar di sleuruh unit usaha dengan rata-rata ketinggian 15 meter. Selain itu, juga dibentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper