Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Angkasa Semesta Tbk. meraup pendapatan Rp400 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk melayani groundhandling kedatangan Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud dari Arab Saudi di Indonesia.
CEO PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Airport Services Adji Gunawan mengatakan perusahaan mendapatkan pendapatan dalam rupiah sekitar Rp400 juta untuk penanganan groundhandling kedatangan maskapai Saudi Arabian yang membawa Raja Arab Saudi.
“Iya, ini Rp400 juta ini penanganan groundhandling untuk di Halim Perdana Kusuma dan [Ngurah Rai] Denpasar,” jelas Adji di kawasan pergudangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jumat (24/2).
Angka ini tidak terlampau besar karena perusahaan sudah melakukan sejumlah aksi optimalisasi aset sebelum rencana kedatangan tamu negara tersebut.
Misalnya, per 1 Januari 2016, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 174 tahun 2015 tentang Pembatasan Usia Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment/GSE) dan Kendaraan Operasional yang Beroperasi Di Sisi Udara yang mendorong perusahaan segera melakukan banyak modernisasi alat.
“Sesuai aturan itu pada 2016, kita banyak sekali modernisasi alat, habisnya sekitar Rp300 miliar,” tuturnya.
Beberapa peralatan JAS yang baru membuat perusahaan tidak menambah aset untuk menyambut Raja Arab Saudi. Lagipula ada sejumlah kargo spesial misalnya satu unit electric escalator yang tidak dimiliki oleh JAS dan justru dimiliki oleh Saudi Arabian.
Adji mengatakan kontribusi layanan groundhandling terhadap pendapatan total perusahaan sekitar 10% pada 2016. JAS menangani groundhandling selevel very very important person atau VVIP sepanjang 2016 ada 16 kali kunjungan untuk tamu kenegaraan sekelas presiden dan perdana menteri luar negeri ke Indonesia.
“Tahun ini, kami belum tahu berapa banyak maskapai yang akan mendatangkan penerbangan VVIP seperti ini karena ini semua unscheduled,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PT JAS akan menangani groundhandling penerbangan pesawat Kerajaan Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Penerbangan tersebut melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta sebanyak 27 penerbangan dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar sebanyak sembilan penerbangan. Adapun tipe pesawat yang digunakan antara lain; Boeing 777, Boeing 744, Boeing 747F, Boeing 73G, Boeing 757, dan Gulfstream.
Adapun total estimasi tonase kargo di Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar 63 ton dan di Bandara Ngurah Rai sebanyak 396 ton. Selain itu, Arab Saudi mendatangkan dua unit main deck loader (MDL) berkapasitas 32 ton di Bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Ngurah Rai.
Saat ini, JAS telah beroperasi di 12 bandara Indonesia. Perseroan melayani 34 maskapai internasional dan 7 maskapai nasional. JAS juga telah mengantongi sertifikat IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO).