Bisnis.com, SEMARANG — Potensi besar industri yang ada di dalam negeri harus didukung oleh sistem transportasi yang handal seperti pengadaan transportasi laut yang terstandarisasi.
“Transportasi menjadi hal yang sangat penting dalam rangka menghubungkan aksesibilitas potensi sumber daya alam dan pasar serta menunjang mobilitas barang atau penumpang. Jadi transportasi sebagai penghubung,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Semarang, Rabu (22/2/2017).
Dalam sistem transportasi itu termasuk pembangunan kapal dan pemeliharaannya, pelabuhan barang, pembangunan tol laut, pembangunan moda transportasi yang terintegrasi seperti bus rapid transit (BRT) yang ada di Yogyakarta, Jakarta, dan sebagainya.
Dia mengatakan pengalaman menunjukkan kelangkaan dan gangguan terhadap jasa transportasi akan berpengaruh besar pada dinamika dan stabilitas kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, paparnya, ketersediaan pelayanan jasa transportasi secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhan aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi harus betul-betul mendapat perhatian secara berkelanjutan.
Dia mengungkapkan, program tol laut yang dilakukan oleh pemerintah membuat harga komoditas menjadi turun.
Penurunan paling besar, paparnya, terjadi pada daerah timur di wilayah Indonesia, yakni Namlea, Maluku. Di wilayah tersebut, ungakpnya, penurunan komoditas bisa mencapai 49%.
“Kesinambungan ketersediaan jasa transportasi di seluruh wilayah di Tanah Air merupakan hal yang mutlak karena fungsi strategis transportasi dalam ikut menciptakan stabilitas dan kelangsungan kegiatan masyarakat serta roda pemerintahan,” katanya.
Jasa transportasi, ungkapnya, juga akan mendukung dan mempercepat industrialisasi di Indonesia sesuai cita-cita Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Dia mengungkapkan, Industri maritim Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Menurutnya, Indonesia memiliki luas laut sekitar 5,8 juta kilometer dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 kilometer.
Potensi di industri maritim, paparnya, menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2016, misalnya, kontribusi sektor perikanan dan angkutan laut terhadap produk domestik bruto (PDB) 2,88%.
Adapun dari sektor pariwisata, dia mengatakan, memiliki potensi cukup besar mengingat kontribusi terhadap PDB nasional pada 2015 mencapai 10%.