Bisnis.com, DENPASAR--Sedikitnya 48 praktisi navigasi dan pelayaran dari seluruh dunia berkumpul di Bali dalam workshop sistem monitoring lalu lintas pelayaran internasional.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut I Nyoman Sukayadnya mengatakan, workshop ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan performa operasi dan efektifitas Vessel Traffic Service (VTS) dengan cara mengadopsi fraseologi umum dan prosedur komunikasi VTS.
Selain itu, berfungsi sebagai wadah untuk bertukar dan berbagi best practices, ide, serta pengetahuan di antara para professional di bidang VTS dan sektor-sektor terkait.
"Di sini akan saling bertukar pengalaman. Para peserta datang dari berbagai negara jadi ilmu yang dimiliki pasti berbeda-beda. Makanya perlu ada kesepakatan bersama," katanya di Denpasar, Senin (20/2/2017).
Para peserta merupakan anggota IALA (International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities) yang terdiri dari Otoritas VTS, petugas VTS, dan profesional dalam bidang maritim seperti pandu, Competent Maritime Authorities, stakeholder VTS, VTS Training Organisation, dan ahli bahasa dalam sektor transportasi.
Hadir pulaMarine Accident Investigator yang berasal dari berbagai negara meliputi negara Indonesia, Australia, Jepang, Belanda, Turki, Korea Selatan, India, Irlandia, Malaysia, Singapura, Hongkong, Italia, dan Prancis.
Workshop yang diselenggarakan selama lima hari sejak tanggal 20 sampai 24 Februari 2017 di Hotel Grand Inna Kuta, Bali. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari IALA VTS Symposium di Kuala Lumpur 2016 yang lalu.