Bisnis.com, MEDAN — Pemerintah Provinsi Sumatra Utara optimistis operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang) dapat mulai pada 2019. Adapun, pada tahun ini, pemprov telah membebaskan lahan untuk pembuatan terminal induk.
Sebelumnya, realisasi pembangunan SPAM Regional sempat terkendala akibat permasalahan pembebasan lahan dan kesepakatan pengelolaan di antara tiga pemkab/pemko dan pemprov.
Sekda Pemprov Sumut Hasban Ritonga mengatakan, pembebasan lahan sudah selesai dan sudah dibayar. Pembebasan lahan tersebut sudah termasuk untuk pembangunan dua pompa booster.
“Prosesnya bertahap lah. Masalah lahan [terminal] di Binjai sudah selesai dari APBD 2016. Pembangunan jaringan tahap pertama menunggu Kementerian PU dan PR. Jaringan ini dari Sungai Binge, di Binjai. Untuk booster, selesai pada 2018, sehingga kami berharap 2019 air SPAM Regional sudah sampai ke rumah penduduk,” jelas Hasban, Kamis (16/2/2017).
Lebih lanjut, dia menyebutkan nantinya pemprov menginginkan institusi pengelola SPAM Regional adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi. Oleh karena itu, pada tahun ini pemprov juga terus memperkuat kesiapan BUMD tersebut, salah satunya melalui penyuntikan modal Rp73 miliar.
“Kami berharap pada 2019 semakin banyak masyarakat yang bisa terlayani dengan air berkualitas dan jumlahnya memadai. Kemudian, PAD [pendapatan asli daerah] untuk tiga pemda dan pemprov juga meningkat,” tambahnya.
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo menjelaskan, dengan adanya SPAM Regional, Medan akan mendapatkan tambahan pasokan air bersih 750 liter per detik. Adapun, per liter mampu melayani sambungan ke 70 rumah tangga.
“Saat ini pasokan air di Medan kurang 1.000 liter per detik. Per tahun, instalasi baru bertambah 20.000 pelanggan. SPAM Regional ini akan membantu. Leading sectornya tetap pemprov. Kami hanya membantu kajian Amdal [analisis mengenai dampak lingkungan] dan DED [Detail Engineering Design]. Amdal dan DED ini akan kami selesaikan pada tahun ini juga,” kata Sutedi.
Realisasi SPAM Regional ini juga dibantu oleh USAID melalui program IUWASH Plus. Sumut merupakan salah satu dari dari lima provinsi. IUWASH Plus menargetkan pelayanan air bersih menjangkau 500.000 rumah tangga berpenghasilan rendah. Di Sumut, wilayah kerja IUWASH Plus meliputi Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Sibolga dan Deli Serdang.
Institutional Development Advisor IUWASH Plus Foort Bustraan mengatakan, saat ini Medan kekurangan sumber air baku 74%, terutama di Belawan.
“Secara nasional alokasi kami Rp900 miliar untuk empat tahap. Di masing-masing daerah kami membantu feasibility study kelayakan air baku, DED, hingga penghitungan tarif. Saat ini proses DES, sekitar 3 bulan,” tutur Bustraan.
Berdasarkan hasil kajian sebelumnya, dia menyebutkan SPAM Regional Mebidang mampu menambah kapasitas 2.100 liter per detik untuk total 160.000 rumah tangga di tiga kabupaten/kota.
“Selain itu, kami juga sedang berdiskusi dengan perbankan, untuk pemberian kredit sambungan air ke rumah-rumah. Ini agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa membayar sambungan langsung. Kami sudah menerapkannya di lokasi lain,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
