Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengemukakan kenaikan suku bunga dinilai kebijakan tepat jika pertumbuhan ekonomi AS seperti diharapkan.
Laju inflasi dan pasar tenaga kerja, masuk dalam pertimbangan dalam menentukan jadwal kenaikan Fed Funds Rate (FFR).
"Pada pertemuan mendatang kami mengevaluasi data tenaga kerja dan inflasi apakah sesuai dengan harapan, untuk penyesuaian lebih lanjut," kata Yellen di depan Komite Perbankan Senat AS seperti dikutip Bloomberg, Rabu (15/2/2017).
Pidato Yellen tersebut merupakan pertama kalinya setelah Donald Trump dilantik menjadi Presiden AS.
Yellen kemudian mengatakan menunggu terlalu lama tidak bijaksana, dan menaikkan suku bunga cepat bisa menimbulkan risiko karena mengganggu pasar keuangan.
Namun Yellen tidak memberikan indikasi dari waktu kenaikan berikutnya.
Investor melihat peluang 34% FFR dikerek pada pertemuan FOMC pada tanggal 14-15 Maret. Peluang ini naik dari semula 30% sebelum Yellen pidato.
Seperti diketahui Fed telah menaikkan suku bunga dua kali sejak pemulihan yang dimulai pada tahun 2009.