Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Riau Harus Bangun Industri Hilir CPO

Ekonom Universitas Riau Viator Butarbutar mengatakan Riau haris membangun industri hilir crude palm oil untuk meningkatkan kualitas produk dan mengangkat perekonomian daerah tersebut.
Pabrik CPO/Antara
Pabrik CPO/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU-- Ekonom Universitas Riau Viator Butarbutar mengatakan Riau haris membangun industri hilir crude palm oil untuk meningkatkan kualitas produk dan mengangkat perekonomian daerah tersebut.

"Riau harus membangun industri hilir CPO dengan memanfaatkan kawasan-kawasan industri yang ada. Saat ini, Riau masih mengekspor bahan mentah dan hal ini membuat ketergantungan dengan permintaan pasar," kata Viator, Rabu (15/2/2017).

Jika hal ini tidak difokuskan oleh pemerintah, harga CPO masih akan bergantung dengan permintaan luar negeri seperti Malaysia, India, Tiongkok dan Amerika Serikat. Dalam waktu-waktu tertentu, negara tujuan ekspor ini membatasi permintaan yang membuat harga komoditi itu jatuh.

Viator mengharapkan hilirisasi sawit dan CPO bisa dibangun di 4 kawasan industri yang tengah digadang-gadangkan oleh pemerintah. Pemerintah Provinsi Riau saat ini tengah mengembangkan 4 kawasan industri dimana dua kawasan industri masuk dalam kawasan industri strategis nasional yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak dan Kawasan Industri Dumai di Kota Dumai.

Dua Kawasan Industri lainnya yaitu Kawasan industri Tenayan Raya di Pekanbaru dan Kawasan Industri Kuala Enok di Indragiri Hilir tengah dalam tahap pembangunan.

Riau merupakan daerah penghasil CPO terbesar di Indonesia dengan total produksi 7 juta ton per tahun. Sektor CPO Riau mendominasi sebesar 60% terhadap total ekspor CPO nasional.

BPS mencatat nilai ekspor minyak mentah sawit itu tumbuh tipis 2% secara year on year di sepanjang tahun 2016. Nilai ekspor CPO tercatat mencapai USD 7,1 miliar meningkat dari tahun lalu USD7,0 miliar. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari luar negeri pada akhir tahun.

"Harga CPO sedang mengalami kenaikan dan bisa dikatakan tergolong mahal, semenjak akhir tahun hingga pekan ini. Namun, alangkah lebih baiknya, Riau memiliki industri hilir," kata Viator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper