Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Jepang terus berekpansi untuk kuartal keempat berturut-turut pada akhir 2016, ditopang oleh membaiknya permintaan global yang memacu penguatan ekspor serta mengimbangi lesunya konsumsi domestik.
Menurut data yang dirilis pemerintah Jepang, seperti dilansir Bloomberg (Senin, 13/2/2017), produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1% pada kuartal keempat secara tahunan atau sedikit lebih kecil dari prediksi rata-rata para ekonom dengan pertumbuhan 1,1%.
Sementara itu dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB Jepang pada kuartal IV naik 0,2%.
Walaupun tingkat konsumsi swasta tidak mengalami perubahan, belanja usaha naik 0,9% dan ekspor bersih naik 0,2 poin persentase terhadap PDB.
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal keempat menandai berekspansinya ekonomi selama empat kuartal berturut-turut, pertama kali dalam lebih dari tiga tahun.
Pelemahan yen pasca pemilihan Donald Trump memberi dorongan bagi eksportir Jepang dan laba perusahaan.
Penyuntikan stimulus fiskal tahun ini juga akan mengangkat pertumbuhan, namun kenaikan upah yang biasa-biasa saja serta kurang bergairahnya belanja konsumen akan membatasi pergerakan.
“Pertumbuhan ini benar-benar didorong oleh ekspor. Konsumsi swasta masih terlihat cukup lesu, dan kecuali kita melihatnya terpacu, akan sulit melihat laju pertumbuhan yang sangat kuat dari saat ini,” ujar Izumi Devalier, kepala ekonomi Merrill Lynch Japan Securities.
PDB Jepang tahun 2016
Periode | PDB (%) |
Kuartal IV | 0,2 |
Kuartal III | 0,3 |
Kuartal II | 0,4 |
Kuartal I | 0,6 |
Sumber: Bloomberg, 2017