Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) tengah menyusun program pengembangan kawasan pariwisata di Tana Toraja Sulawesi Selatan. Pengembangan juga mencakup pembangunan infrastruktur pariwisata berupa perbaikan akses jalan, sistem penyediaan air minum, dan pengolahan limbah.
Kepala BPIW Rido Matari Ichwan mengatakan rencana induk pengembangan Tana Toraja telah dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Pematangan rencana induk ini dilakukan simultan dengan proses pembentukan rencana induk terintegrasi tiga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas yang menggunakan pinjaman dari World Bank yaitu Mandalika, Candi Borobudur dan Danau Toba.
“Untuk Tana Toraja tidak menggunakan pinjaman Bank Dunia, tetapi kita mengidentifikasi perlunya apa. Oleh Kementerian PUPR sudah ada programnya, tetapi tidak semasif KPSN. Yang sedang dikaji pengembangan spam, pengolahan persampahan dan semua jalan akses sedang diperbaiki,” ujarnya di Kementerian PUPR, Selasa (07/02).
Menurutnya, BPIW telah membentuk program 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), di mana mencakup rencana induk pengembangan 25 kawasan pariwisata, yang dikerucutkan menjadi 10 KSPN.
“Sudah ada masterplan Tana Toraja, namun koordinasi dengan K/L lain memang yang diprioritaskan tiga KSPN dulu. Jadi yang itu yang kita ikuti,” ujarnya.