Siaran pers Kemenko Maritim, Rabu (8/2/2017), menyebutkan tim yang terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga terkait itu bersama Pemprov Sulsel, Pemkab Tana Toraja, dan Pemkab Toraja Utara, menyepakati Toraja menjadi KSPN ke-11.
Tim juga langsung melakukan kunjungan lapangan ke Tana Toraja dengan didampingi oleh Bupati Tana Toraja Nico Biringkanae.
Tim khusus pada tahap awal ini akan fokus pada identifikasi pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan bandara di Toraja sebagai aksebilitas penting. Rencana pembangunan bandara itu mencakup bandara yang sudah eksis, yakni Bandara Pongtiku, maupun bandara baru, yakni Buntu Kuni di Tana Toraja.
"Hal ini memang menjadi sangat penting dan menjadi prioritas mengingat perjalanan darat menuju Toraja dari Makasar membutuhkan sekitar sembilan jam," ujar Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Maritim Safri Burhanuddin dalam siaran pers itu.
Tenaga Ahli Menko Kemaritiman bidang pariwisata Maesita menyampaikan rencana masterplan percepatan pengembangan destinasi wisata Toraja ini akan dikerjasamakan dengan Bank Dunia sebagaimana masterplan destinasi Borobudur dan Danau Toba.
Namun karena proses itu memakan waktu lama, maka tim khusus berjalan mendahului untuk mengidentifikasi dan mempersiapkan perencanaan anggaran pembangunan dengan target penyelesaian maksimal 2019.