Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerasi dan Perusahaan Multinasional Rawan Praktik Transfer Pricing

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi dan Perusahaan Multinasional menjadi sektor paling rawan penggelapan pajak sebagai akibat dari praktik transfer pricing hingga tax avoidance.
Konglomerasi dan Perusahaan Multinasional menjadi sektor paling rawan penggelapan pajak/ilustrasi
Konglomerasi dan Perusahaan Multinasional menjadi sektor paling rawan penggelapan pajak/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi dan Perusahaan Multinasional menjadi sektor paling rawan penggelapan pajak sebagai akibat dari praktik transfer pricing hingga tax avoidance.

Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae mengatakan, potensi kerawanan tersebut diketahui berdasarkan kajian yang mereka lakukan beberapa waktu belakangan. 

"Seingat saya sektor apa saja bisa terjadi. Tapi yang paling rawan itu konglomerasi dan multinational companies," kata Dian saat dihubungi Bisnis, Senin (6/2/2017).

Menurutnya, untuk menberantas praktik tersebut, bukan perkara yang mudah. Secara khusus, PPATK telah membentuk desk khusus, dalam hal ini Desk Fiskal, untuk mencegah praktik penggelapan pajak tak lagi terjadi.

Selain itu, kerja sama lintas institusi misalnya PPATK dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) juga bisa menjadi pintu masuk untuk mencegah dan menindak praktik tersebut. 

"Kerja sama dengan otoritas pajak dan Financial Intelligence Unit (FIU) negara lain, juga penting," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper