Bisnis.com, JAKARTA – Produksi industri Jepang mencatatkan kenaikan lebih besar dari prediksi pada bulan lalu, sementara tingkat belanja rumah tangga turun dan bursa pekerjaan tetap ketat.
Hal ini menunjukkan gambaran ekonomi yang beragam di saat Bank of Japan akan merilis kesimpulan pertemuan kebijakannya hari ini.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Selasa, 31/1/2017), produksi industri naik 0,5% pada Desember 2016 atau lebih besar dari prediksi sebesar 0,3%.
Dibandingkan setahun sebelumnya (y-o-y), produksi industri Jepang naik 3% atau sesuai dengan prediksi.
Sementara itu, tingkat belanja rumah tangga turun 0,3% pada Desember dibandingkan dengan setahun sebelumnya, lebih kecil dari prediksi penurunan sebesar 0,9%.
Rebound ekspor telah membantu pemulihan pada ekonomi, di saat konsumsi domestik dan pertumbuhan upah tetap biasa-biasa saja.
Sementara itu, penguatan saham dan pelemahan yen sejak pilpres AS pada November menyebabkan sedikit kegoyahan. Meski demikian, bisnis warga Jepang terus menimbun uang tunai dibanding berinvestasi, di saat kebijakan proteksionis AS muncul sebagai risiko terhadap perdagangan global.
“Kenaikan pada produksi menunjukkan efek membaiknya ekspor didukung pemulihan global yang menyebar ke bagian lain ekonomi. Tingkat produksi hampir terpengaruh namun saya harap akan terus tumbuh secara bertahap,” ujar Norio Miyagawa, Ekonom senior Mizuho Securities Co.