Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentra Perekonomian Baru Siap Dilbangun

Pemerintah menyatakan akan terus membangun sentra-sentra perekonomian di beberapa daerah, utamanya di wilayah timur Indonesia.
Labuan Bajo/maritim.go.id
Labuan Bajo/maritim.go.id

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menyatakan akan terus membangun sentra-sentra perekonomian di beberapa daerah, utamanya di wilayah timur Indonesia.

"Tol laut sudah berjalan, dampaknya sudah bisa dirasakan. Harga-harga di Indonesia bagian timur sudah turun, dan masih bisa turun lagi dengan dibangunnya sentra-sentra ekonomi baru," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, seperti dilansir oleh Kemenko Kemaritiman, Sabtu (28/1/2017).

Dia mencontohkan, sentra ekonomi yang akan didirikan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dia menuturkan, Sumbawa merupakan pulau yang memiliki potensi besar karena dipayungi oleh Gunung Tambora, sehingga bisa menjadi sentra padi, jagung, gula dan peternakan.

"Kami akan melakukan holistik approach, dengan membangun pelabuhan, (termasuk) membangun jalan Pelabuhan (yang) besar, karena kapal harus bisa mengangkut 30,000 sampai 40,000 TEUs. Kalau diangkut dengan kapal kita bisa kenakan biaya Rp500-Rp700 per kg, bandingkan dengan mobil yang bisa mencapai Rp200-Rp250.000," ujarnya.

Dia berharap dengan pengembangan wilayah Sumbawa ini, swasembada jagung bisa tercapai. Penyusunan analisa ekonomi maritim yang sedang dilakukan bersama Badan Pusat Statistik dan Bank Dunia diharapkan dapat memudahkan pembangunan tersebut.

Di sisi lain, Luhut juga menyebutkan sebagian pengalihan subsidi listrik yang dulu diberikan kepada pelanggan 900 watt akan digunakan untuk pemasangan panel surya di tempat terpencil yang belum dijangkau listrik.

"Satu solar panel untuk tiap dua rumah di 2500 desa terpencil, kebanyakan di Indonesia bagian timur. Perpresnya sedang diproses. Ini menurut hemat saya harus kita kejar. Target 20,000 MW sedang kita kejar sampai tahun 2019, (agar) kita bisa mencapai target rasio elektrifikasi yang 98,5% pada tahun 2025," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper