Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGKUTAN BARANG: MTI Desak Optimalisasi Jalur Kereta Api

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah serius agar mendorong truk angkutan barang beralih menggunakan jalur kereta api guna menekan tingkat kerusakan jalan dan kepadatan transportasi di jalan raya.
Pekerja PT KAI menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalur ganda kereta api di Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara/Antara
Pekerja PT KAI menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalur ganda kereta api di Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah serius agar mendorong truk angkutan barang beralih menggunakan jalur kereta api guna menekan tingkat kerusakan jalan dan kepadatan transportasi di jalan raya.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan pengalihan angkutan truk ke kereta sudah mendesak khususnya untuk jalur Pantura diperlukan pengaturan serius untuk mengurangi beban jalan yang kondisinya rusak parah.

Menurutnya, pemerintah belum tegas mengatur batas maksimum tonase truk barang di jalan raya, yang terbukti dengan non-aktifnya sejumlah jembatan timbang sehingga truk dengan muatan berlebihan masih bebas berkeliaran.

"Jika tonase muatan truk dibatasi, pengusaha akan melirik angkutan kereta api meskipun mereka masih menilai beban pajak PPN 10% di kereta masih dirasa memberatkan," katanya, Kamis (26/1/2017).

Dia berharap pemerintah bisa memberikan stimulan untuk menarik pengusaha mengalihkan angkutan truk ke kereta api antara lain dengan menghapus PPN 10% atau memberikan subsidi untuk komoditas tertentu seperti angkutan sembako.

“Pemerintah tidak akan rugi jika menghapus PPN 10% dari angkutan barang kereta api, karena biaya pemeliharaan jalan tentu akan bisa ditekan” katanya.

Djoko mengungkapkan selama jembatan timbang angkutan barang belum diaktifkan, minat pengusaha untuk beralih menggunakan kereta api tidak akan terdongkrak.

Manajer Humas DAOP III Cirebon Krisbiyanto menilai pemerintah belum memperlihatkan keberpihakannya untuk mengalihkan angkutan barang melalui jalur kereta api.

“Jika ada pembatasan tonase truk angkutan dan penghapusan PPN 10%, kami kira moda transportasi angkutan barang dengan kereta akan lebih menarik,” tuturnya.

Saat ini, angkutan barang dari DAOP III Cirebon baru digunakan untuk angkutan semen dari berbagai perusahaan, khususnya untuk angkutan jarak jauh.

“Kami menerima angkutan barang dari berbagai komoditas, tapi baru perusahaan semen yang menggunakan,” ungkapnya.

Assistant to GMO Indocement Pabrik Palimanan Cirebon Anita Kusumawardhani menambahkan, jika dilihat dari biaya angkutan barang melalui jalur kereta api justru lebih efisien jika dibandingkan dengan angkutan truk, apalagi untuk pengiriman jarak jauh.

“Angkutan barang dengan kereta api lebih tepat waktu, konsumen juga lebih senang karena barang tiba di lokasi tepat waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maman Abdurahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper