Bisnis.com, JAKARTA- Surplus neraca perdagangan China pada Desember 2016 kembali terpangkas.
Data Bloomberg menunjukkan surplus neraca perdagangan China pada Desember 2016 sebesar US$40,82 miliar atau turun 7,71% dibandingkan capaian November.
Pada Agustus 2016, surplus neraca perdagangan China bahkan sempat berada di atas US$50 miliar.
Dikemukakan tekanan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi, setelah angka impor Desember naik 3,1%. Sementara itu pengiriman ke luar negeri turun 6,1% dari tahun sebelumnya pada Desember.
China yang menjadi eksportir terbesar di dunia disebutkan menghadapi lebih banyak tantangan dan ketidakpastian.
Terutama setelah Donald Trump memimpin pemerintahan Amerika Serikat. Pasar menunggu kebijakan perdagangan Trump.
"Permintaan eksternal masih lesu. Prospek ekspor tahun ini tidak terlihat sangat menjanjikan," kata Wen Bin, Peneliti China Minsheng Banking Corp seperti dikutip Bloomberg, Jumat (13/1/2017).
Surplus neraca perdagangan AS (US$)
Desember 2016 | 40,82 (-7,71%) |
November 2016 | 44,23 (-8,89%) |
Oktober 2016 | 48,55 (+18,58%) |
Sumber: Bloomberg, 2017