Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemerintah menyatakan evaluasi kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negara akan dilakukan pada April mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan evaluasi memang diperlukan untuk melihat perkembangan dan kontribusi yang didapatkan terhadap pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan asing.
“Bebas visa kunjungan bagi 169 negara itu mulai efektif pada April 2016 lalu dan disepakati akan dievaluasi setelah setahun berjalan, jadi pada April 2017 nanti bisa dilihat semua [perkembangan] secara fair,” katanya di sela-sela kunjungannya ke Purwakarta, Jumat (6/1/2017) malam.
Dia menambahkan, secara umum, bebas visa memberikan dampak yang positif bagi Indonesia terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini lantaran adanya pertumbuhan jumlah kunjungan wisman dari hampir semua negara yang mendapat fasilitas bebas visa.
Kondisi yang sama juga terjadi pada negara lain yang memberikan bebas visa dalam jumlah besar seperti Singapura dan Malaysia yakni kepada sekitar 150 kewarganegaraan.
“Wisman dari negara yang baru [diberikan BVK] hampir tidak ada yang tidak menunjukkan pertumbuhan. Rata-rata 20%,” imbuhnya.
Sementara itu, adanya sejumlah isu yang mewarnai hubungan diplomatik dan militer Indonesia-Australia diperkirakan tidak akan mempengaruhi bidang kepariwisataan di masa yang akan datang.
Saat ini Australia termasuk salah satu kontributor utama bagi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan pertumbuhan sekitar 42%.
“Hubungan wisata itu lebih pada people to people, jadi ibaratnya sekalipun bapak ibunya berantem, anak-anaknya tetap berteman. Jumlah wisman dari Australia tetap naik,” tuturnya.