Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengapresiasi seluruh pihak yang ikut menyukseskan program 'Jembatan Udara' untuk membantu korban bencana alam di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan program “Jembatan Udara” tersebut dimulai pada akhir Desember 2016 hingga awal Januari 2017.
“Kami mengapresiasi dan sangat berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung, baik itu maskapai penerbangan dan para relawan yang ikut membawa logistik dan bantuan lain untuk menolong saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam di Bima,” ujarnya, Jumat (6/1/2017).
Suprasetyo mencatat sebanyak 40 sukarelawan telah berhasil diangkut menuju Bima. Setelah melakukan bantuan di Bima, para sukarelawan akan diantarkan pulang menuju Jakarta secara gratis dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Untuk hari ini, terdapat 21 orang yang diantarkan pulang. Kemudian, pada Sabtu (7/1) sebanyak 13 sukarelawan akan diantar pulang. Adapun, sukarelawan lainnya akan diantar pulang berangsur- angsur hingga 12 Januari 2017.
Pada saat bersamaan, Kemenhub juga mencatat sebanyak 996 koli atau setara.dengan 4.270 kg bantuan logistik dan lainnya dari berbagai organisasi telah Garuda Indonesia.
Bantuan logistik yang telah diantarkan ke Bima itu antara lain.seperti kain sarung, pakaian, obat-obatan, makanan, Al Quran, alat tulis, alat kebersihan dan pompa air.
Seperti diketahui, wilayah Bima dan Sumbawa dilanda dua kali banjir bandang akibat hujan deras pada 21 dan 23 Desember 2016 lalu.
Lima kecamatan di Kota Bima terendam antara 1-2 meter. Banjir bandang mengakibatkan puluhan rumah rusak, dan ratusan ribu penduduk mengungsi. Banjir juga merusak infrastruktur transportasi seperti jembatan dan jalan.