Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator Terminal Peti Kemas Ingin Usaha Tahun Ini Tumbuh Positif

Pengelola terminal peti kemas berharap bisnis jasa kepelabuhanan dapat tumbuh positif pada tahun ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang dipatok di kisaran 5,1% oleh pemerintah.
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola terminal peti kemas berharap bisnis jasa kepelabuhanan dapat tumbuh positif pada tahun ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang dipatok di kisaran 5,1% oleh pemerintah.

Ketua Asosiasi Pengelola Terminal Petikemas Indonesia (APTPI) Dothy menegaskan pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun ini diharapkan dapat mengerakan aktivitas ekonomi dan arus barang dan jasa di pelabuhan.

Kendati demikian, dia mengingatkan adanya beberapa tantangan pengusahaan terminal peti kemas pada tahun ini. Salah satunya, tren ukuran kapal yang digunakan perusahaan pelayaran untuk menekan cost per unit dari operasional kapal.

"Kesiapan terminal untuk dapat melayani kapal kapal yang lebih besar menjadi salah satu kunci bagi terminal untuk survive dalam menghadapi perubahan ke depan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/1/2016).

Pada sisi lain, dia menuturkan terminal operator harus berusaha menerapkan efisiensi biaya operasional (cost efficiency). Menurut Dothy, terminal operator dapat melakukan konversi energi dalam operasional terminalnya. Misalnya, terminal operator mengkonversi sumber energi bagi alat bongkar muatnya dari diesel menjadi listrik.

Konversi sumber energi ini, lanjutnya, merupakan upaya penerapan aspek keberlanjutan terhadap lingkungan karena penggunaan sumber energi listrik diyakini dapat mengurangi emisi karbon.

Dothy yang juga menjabat sebagai Ketua Asean Port Association (APA) mengingatkan operasional terminal baru di Jakarta dan Surabaya juga menjadi tantangan bagi terminal operator lainnya untuk memperbaiki pelayanan, karena pemilihan fasilitas terminal tergantung kepada pilihan pelanggan.

Wakil Ketua I Bidang Organisasi Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) David Rahardian optimis pasar operator terminal khusus (Tersus) dan terminal untuk kepentingan khusus (TUKS) akan mengeliat pada 2017, seiring dengan pemulihan harga dan permintaan barang komoditas, seperti batu bara, petrokimia, semen, dan pupuk.

"Ini menjadi geliat pasar bagi operator terminal dan pelabuhan untuk meningkatkan kapasitasnya," paparnya.

Bagi operator terminal, pengembangan fasilitas sangat bergantung pada pertumbuhan pasar. Jika pertumbuhan positif, maka operator dapat melakukan investasi terhadap kapasitas terminal dan alat secara bertahap.

Lebih lanjut, dia menuturkan operator terminal swasta tengah bersiap untuk ikut serta dalam program tol laut pada 2017. Menurutnya, beberapa operator terminal yang menjadi anggota ABUPI siap untuk ikut melayani arus barang dari kapal tol laut.

"Anggota kami banyak yang ada di pelosok-pelosok di mana pelabuhan umum belum ada, sehingga siap untuk membantu untuk meningkatkan utilisasinya dengan program tol laut," ungkapnya. Selain itu, keterlibatan terminal khusus dalam melayani arus barang dari tol laut dapat membantu pelabuhan umum yang kapasitasnya sudah cukup penuh.

Pada 2017, dia juga mengungkapkan ABUPI berharap akan lebih banyak lagi operator terminal yang menandatangani konsesi dengan pemerintah pada tahun ini. "Yang sudah pun diharapkan memperbaharui konsesi dengan adendum yang memuat rencana pengembangan bisnis dari masing-masing pelabuhan," ujarnya.

Sejauh ini, dia mengungkapkan baru tiga operator terminal dan pelabuhan swasta yang telah menandatangani konsesi dengan negara untuk melayani kepentingan umum sepanjang tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper