Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kota Malang pada 2016 Capai 2,62%, BPS: Ini Sangat Rendah

Inflasi Kota Malang sepanjang 2016 mencapai 2,62% atau lebih rendah dari inflasi Jatim yang mencapai 2,74% dan nasional 3,02%.
Ilustrasi Kota Malang
Ilustrasi Kota Malang

Bisnis.com, MALANG - Inflasi Kota Malang sepanjang 2016 mencapai 2,62% atau lebih rendah dari inflasi Jatim yang mencapai 2,74% dan nasional 3,02%.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang M. Sarjan mengatakan realisasi inflasi sebesar itu lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya bahkan merupakan inflasi tahunan yang paling rendah selama sepuluh tahun terakhir.

“Inflasi tahun 2016 ini juga jauh lebih rendah jika dibanding dengan target pemerintah yang mematok angka inflasi sebesar 4 plus minus 1%,” ujarnya di Malang, Selasa (3/1/2016).

Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 4,94%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 6,72% diikuti kelompok bahan makanan sebesar 4,94%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,52%, kelompok sandang sebesar 0,25%.

Andil terendah, kelompok kesehatan sebesar 0,23%. Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yakni sebesar 1,81%.

Penyumbang inlasi sepanjang 2016, yakni tarif perguruan tinggi, harga bawang putih, kontrak rumah, bawang merah, sigaret kretek mesin, cabai rawit, emas perhiasan, gula pasir, minyak goreng, dan ongkos pemeliharaan.

Penurunan harga BBM yang dilakukan pemerintah, kata dia, ternyata cukup efektif dalam menahan laju inflasi selama 2016. Tercatat beberapa kali pemerintah mengambil kebijakan dengan menurunkan harga BBM pada awal dan pertengahan 2016.

Walaupun pada akhir tahun 2016 ini ada kenaikan sedikit namun harganya masih dibawah harga saat awal tahun 2016. Tercatat pada tanggal 20 Januari, 05 Februari dan 15 Maret 2016 pemerintah menurunkan harga BBM yaitu jenis Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex.

Pada Pada pertengahan tahun, yakni 1 Agustus 2016 pemerintah kembali menurunkan harga jual BBM, kondisi ini bertahan hingga pada awal November 2016 dan Desember 2016 karena pada 1 November dan 16 Desember pemerintah kembali menaikkan harga BBM tersebut walaupun kenaikannya tidak besar.

Karena produksi semen di Indonesia selama 2016 surplus baik karena produsennya semakin banyak dan permintaan pasar juga tidak sebanding dengan suplay yang ada maka harga semen di 2016 juga cenderung turun. Turunnya harga semen ini juga ikut menjadi penghambat laju inflasi di 2016.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Jaka Setyawan mengatakan inflasi sepanjang 2016 relatif rendah inflasi sepanjang tahun lalu karena didukung oleh harga kelompok makanan yg relatif terkendali sepanjang tahun 2016 di bawah 5%.

Kelompok perumahan dan kelompok transportasi komunikasi yang relatif rendah bahkan deflasi. Khusus untuk Desember 2016 inflasi yang mencapai 0,58% lebih dipicu oleh kenaikan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan wisata akhir tahun sehingga memicu kenaikan harga tarif transportasi dan beberapa komoditas bahan makanan ikut meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper