Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKN ala SD Darmono: Koneksi, Komunikasi, dan Networking

Di tangan Darmono, KKN yang selama ini berkontasi negatif justru menjadi positif. "Koneksi, komunikasi, networking sangat penting dalam berbisnis sehingga kita punya lobi yang kuat," kata pria kelahiran Yogyakarta, 26 April 1949 itu.
Setyono Djuandi Darmono. / Jababeka.com
Setyono Djuandi Darmono. / Jababeka.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mengapa Boss Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono menjadi pengusaha sukses? Karena ia mengandalkan KKN. "Jika ingin berkembang dan maju, berbisnis itu harus KKN," begitu pengakuannya dalam perbincangan dengan Bisnis.com Jumat (16/12/16).

Di tangan Darmono, KKN yang selama ini berkontasi negatif justru menjadi positif. "Koneksi, komunikasi, networking sangat penting dalam berbisnis sehingga kita punya lobi yang kuat," kata pria kelahiran Yogyakarta, 26 April 1949 itu.

Menurut suami Rosylawati Dewi ini, pemerintah, akademisi, dan pengusaha harus bersinergi dalam mengembangkan bisnis. Pemerintah membuat aturan yang pro kepada dunia bisnis. Jika ada pertanyaan dari publik, harus dijelaskan oleh akademisi. "Itulah filosofi KKN yang bertujuan untuk mengembangkan dunia bisnis."

Ayah tiga anak itu dikenal sebagai pengusaha bertangan dingin. Lahan-lahan yang dahulunya 'sampah' dan sebagai tempat 'jin buang anak' dibuatnya menjadi kawasan komersial yang bergengsi. Ia membangun kawasan industri mulai dari Cikarang, Morotai, Tanjung Lesung hingga di Kendal yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong bulan lalu.

Makanya ketika ditanya berapa luas land bank-nya, dia mantap menjawab, "Dua juta kilometer persegi."

Kini cita-cita selanjutnya adalah membangun Media City seluas 20 ha di Kawasan Industri Kendal. "Industri media perlu dibangun yang dimulai dari mempersipkan infrastruktur. Untuk menghasilkan media yang mendidik, tentu harus dimulai dari pendidikan yang bagus."

Itulah sebabnya ayah dari Permadi Wani Darmono, Sutedja Sidarta Darmono dan Andre Widianto Darmono, ini punya rencana besar dengan membuat kampus media dan mendirikan Kendal College. "Kan keren seperti di Chicago, AS, ada Kendall Collage," katanya sambil terbahak.

Di tengan kesibukannya ia masih sempat kerja sosial dan memimpin program wisata dan pelestarian, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko, serta revitalisasi Kota Tua Jakarta. Namanya dikenal baik di kalangan masyarakat luas maupun pejabat sebagai pengusaha yang multitalenta.

Ngobrol dengan Darmono asyik. Ide barunya selalu mengalir. Di akhir perbincangan, ia memberikan oleh-oleh buku SD Darmono One City One Factory Mewujudkan 100 Kota Baru dan Think Big Start Small Move Fast, Kiat Pengembangan Mental.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper