Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Pendapatan PDAM Surabaya Diproyeksi Tumbuh 5%

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya pada tahun depan memproyeksikan pendapatan bisa tumbuh 5% seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan dalam pemerataan akses air bersih di Kota Surabaya.
Ilustrasi pipa PDAM/kemendagri
Ilustrasi pipa PDAM/kemendagri

Bisnis.com, PASURUAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya pada tahun depan memproyeksikan pendapatan bisa tumbuh 5% seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan dalam pemerataan akses air bersih di Kota Surabaya.

Sekretaris Perusahaan PDAM Surya Sembada, M. Iqbal mengatakan target pendapatan tahun depan memang tidak mencapai dua digit lantaran pengenaan tarif air PDAM Surabaya tergolong rendah dibandingkan dengan kota-kota lain.

“Kami tetap perusahaan profit oriented tetapi memperhatikan sisi sosial atas permintaan Pemerintah Kota Surabaya agar warganya bisa menikmati air bersih yang tidak mahal karena masih banyak pelanggan kami yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” jelasnya di sela-sela Media Gathering PDAM Surabaya, Minggu (18/12/2016).

Dia mejelaskan PDAM Surabaya memang melakukan subsidi kepada pelanggannya tetapi bukan dari uang APBN/APBD, khususnya untuk pelanggan di segmen rumah sangat sederhana, rumah sederhana dan rumah menengah. “Selain subsidi tarif, kebanyakan kami juga pasang jaringan air untuk masyarakat yang tidak mampu,” katanya.

Untuk itu, lanjut Iqbal, saat ini perseroan masih melakukan kajian untuk menaikkan tarif air yang sesuai dan tepat karena sejak 2006, PDAM Surabaya tidak pernah menaikkan tarif lagi sehingga cukup mempengaruhi pertumbuhan pendapatan setiap tahunnya.

Harga Pokok Produksi (HPP) PDAM Surabaya yakni Rp2.100/ meter kubik, tetapi tarif yang dikenakan untuk rumah-rumah sederhana ini hanya Rp350/meter kubik. Akibat murahnya tarif tersebut, tingkat konsumsi air bersih warga Surabaya tergolong sangat tinggi dibandingkan konsumsi rata-rata kota besar.

Di Surabaya, konsumsi air bersih sudah mencapai 190 liter/orang/hari, padahal rata-rata pemakaian air untuk kota besar adalah 140 liter/orang/hari.

“Ini menjadi dilema, tarifnya murah pada akhirnya mereka boros memakai air sebanyak apa pun. Makanya penyesuaian tarif ini sedang kami kaji, dan belum tahu kapan bisa direalisasikan,” imbuh Iqbal.

Adapun pendapatan perusahaan air tersebut pada tahun ini sudahmencapai Rp600 miliaran atau melebihi dari yang ditargetkan. Saat ini total jumlah pelanggan PDAM Surya Sembada mencapai 547.072 SR (Sambungan Rumah) dengan cakupan layanan 95,48% dari total penduduk Surabaya.

“Sampai akhir tahun ini saja kami targetkan jumlah pelanggan bertambah menjadi 550.000 SR,” imbuh Iqbal.

Untuk melayani masyarakat yang tinggal di lahan bermasalah dan sulit air, PDAM Surabaya memasang Master Meter (program sambungan air berbasis komunitas melalui satu satu meter induk) yang ditargetkan bisa terpasang sebanyak 194 Master Meter atau setara 7.781 KK hingga 2018.

Hingga kini PDAM sudah memasang 21 Master Meter, dan tahun depan diproyeksikan memasang 50 Master Meter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper