Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: The Fed Naikkan Suku Bunga, Proyeksikan Tiga Kenaikan Tahun Depan

Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan pada Rabu dan mengisyaratkan laju kenaikan yang lebih cepat pada 2017, di tengah janji pemerintahan baru di bawah Donald Trump yang akan memacu pertumbuhan ekonomi.
 Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan bahwa bank sentral beradaptasi dengan Trump sebagai salah satu faktor penentuan  suku bunga acuan oleh FOMC/REUTERS-Kevin Lamarque
Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan bahwa bank sentral beradaptasi dengan Trump sebagai salah satu faktor penentuan suku bunga acuan oleh FOMC/REUTERS-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA – Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan pada Rabu dan mengisyaratkan laju kenaikan yang lebih cepat pada 2017, di tengah janji pemerintahan baru di bawah Donald Trump yang akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berakhir Rabu (14/12/2016) waktu setempat, bank sentral AS menaikkan Federal Funds Raate (FFR) 25 basis poin menjadi 0,50% - 0,75%.

Dalam pidatonya dalam pertemuan tersebut, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan bahwa bank sentral beradaptasi dengan Trump sebagai salah satu faktor penentuan  suku bunga acuan oleh FOMC yang mulai menggeser asumsi kebijakan fiskal.

"Kami bekerja di bawah ketidakpastian. Seluruh peserta FOMC mengakui bahwa ada ketidakpastian terhadap perubahan kebijakan ekonomi dan apa efeknya terhadap perekonomian," ujar Yellen dalam pidatonya, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/12/2016).

Dalam antisipasinya terhadap perubahan kebijakan, The Fed memproyeksikan adanya tiga kenaikan suku bunga acuan pada 2017, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya pada September yang hanya memperkirakan dua kenaikan FFR.

Yellen juga menyebut adanya penyesuaian kebijakan yang didorong oleh kenaikan tingkat pekerjaan, inflasi, dan dampak yang dari pemerintahan Trump mendatang.

Namun, Ia juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga saat ini harus dipahami sebagai refleksi dari kepercayaan yang ada terhadap pertumbuhan ekonomi.

Proyeksi kenaikan FFR tahun 2017 akan diikuti oleh tiga kali kenaikan masing-masing pada 2018 dan 2019 sebelum suku bunga menetap pada level jangka panjang 3,0%.

"Mereka tidak menyebutkan stimulus fiskal tetapi biasanya agresivitas mereka menunjukkan bahwa ada sedikit lebih banyak kepercayaan diri dengan dengan kali tiga kenaikan tahun depan," kata Aaron Kohli, ahli strategi suku bunga BMO Capital Markets, seperti dikutip Reuters.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper