Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

226 Perusahaan Sawit Diklaim Telah Kantongi Sertifikat ISPO

Sebanyak 42 perusahaan perkebunan kelapa sawit menerima sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), sehingga saat kini ada 226 perusahaan yang telah mengantongi sertifikat tersebut.
Proses pemuatan buah kelapa sawit di perkebunan di Mamuju, Sulawesi Barat/Antara-Sahrul Manda Tikupadang
Proses pemuatan buah kelapa sawit di perkebunan di Mamuju, Sulawesi Barat/Antara-Sahrul Manda Tikupadang

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 42 perusahaan perkebunan kelapa sawit menerima sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), sehingga saat kini ada 226 perusahaan yang telah mengantongi sertifikat tersebut.

Ketua Sekretariat Komisi ISPO Azis Hidayat di Jakarta, Selasa mengatakan, 42 perusahaan tersebut memiliki lahan seluas 87.772,06 hektare (ha) dengan produksi setiap tahun sekitar 332.775,42 ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

"Sehingga total untuk 226 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISPO tersebut memiliki lahan seluas 1.430.105,31 ha dengan produksi CPO per tahunnya sekitar 6.746.321,93 ton," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2016).

Sertifikat ISPO tersebut diserahkan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang dalam rangka Peringatan Hari Perkebunan Ke-59 dan Peresmian Museum Perkebunan Indonesia di Medan, Sabtu (10/12).

Menurut Azis, saat ini Komisi ISPO telah menerima 71 perusahaan yang telah diaudit oleh lembaga survei yang telah ditunjuk pemerintah. Sebelumnya, Komisi ISPO juga telah menerima sembilan perusahaan yang telah diaudit lembaga survei.

Jadi, tambahnya, saat ini ada 80 perusahaan hasil audit dari lembaga survei yang diserahkan ke Komisi ISPO. Selanjutnya, perusahaan-perusahaan tersebut dicek ulang oleh tim penilai Komisi ISPO apakah telah sesuai dengan prinsip maupun kriteria yang ada di Permentan No. 11/2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Azis menargetkan ke-80 perusahaan yang sudah berada di Komisi ISPO tersebut semuanya bisa lulus verifikasi sehingga sertifikatnya bisa diserahkan pada Maret tahun depan. "Target saya Maret (sertifikatnya) kita serahkan bersamaan dengan ulang tahun ISPO yang keenam. Momentum itu kita gunakan untuk penyerahan sertifikat ISPO," katanya.

Dirjen Perkebunan Bambang mengimbau kepada pengusaha dan petani sawit memiliki sertifikat ISPO agar produknya mampu bersaing di pasar pasar internasional. Menurutnya, kampanye negatif tentang sawit yang dilakukan pihak asing hingga saat ini tetap gencar, karena semuanya akibat persaingan bisnis minyak nabati.

"Oleh karena itu kita juga harus introspeksi menunjukkan dunia bahwa perkebunan Indonesia itu ramah lingkungan," ujarnya.

ISPO, kata Bambang merupakan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementan dengan tujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia.

Selain itu, ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca, serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan diberikannya sertifikat ISPO tersebut menunjukkan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah berkomitmen pada praktik keberlanjutan. "Perusahaan yang lulus sertifikasi ISPO akan terus bertambah," katanya.

Menurutnya, perkebunan kelapa sawit sudah 105 tahun menghijaukan Indonesia. Selain itu memberikan kesejahteraan kepada lebih dari 4,6 juta keluarga petani dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sebagai penyumbang ekspor terbesar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper