Bisnis.com, JAKARTA— Di tengah ketidakpastian global yang terjadi hingga tahun ini, sejumlah pengamat melihat kondisi ekonomi domestik masih akan tumbuh secara meyakinkan pada tahun depan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adtyaswara mengatakan, pengaruh ekonomi global secara otomatis akan berdampak ke ekonomi domestik. Namun dia menilai, perekonomian dunia tersebut justru terus mengalami pemulihan, meskipun dalam laju yang cenderung lambat.
“Kita bisa lihat, ekonomi AS masih tumbuh meskipun tidak sesuai prediksi. Adapun di China pertumbuhan PDB-nya diperkirakan anjlok, tapi justru masih bisa tumbuh sesuai target. Akibatnya harga komoditas bisa naik lagi, dampaknya pun bagus bagi Indonesia,” katanya, dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2017, Rabu (7/12/2016).
Dia menambahkan, dampak dari sisi eksternal tersebut salah satunya tercermin di sejumlah provinsi dan kabupaten di Indonesia yang mengandalkan pendapatannya dari komoditas.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi rata-rata kawasan Sumatera yang sempat jatuh di bawa 3%, tahun ini mulai tumbuh di atas 4%. Hal serupa pun jugaterjadi di Kalimantan.
“Nah Sumatera dan Kalimantan secara kumulatif menyumbang 33% dari PDB Indonesia, kita harap tahun depan akan berlanjut,” tambahnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arif Budisusilo mengatakan, optimisme di tingkat pebisnis dan pemerintah harus tetap terjaga. Pasalnya, kondisi ekonomi Tanah Air saat ini tercatat telah berada pada jalur yang tepat.
“Hal ini tercermin dari sektor properti yang mulai naik, komoditas juga naik dan Tax Amnesty juga berhasil,” katanya.