Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Maskapai Nasional ke Eropa Diyakini Akan Bertambah

Pemerintah meyakini daftar maskapai nasional yang dilarang terbang oleh otoritas penerbangan Eropa akan dihapus apabila skor audit International Civil Aviation Organization (ICAO) terhadap keselamatan penerbangan Indonesia membaik.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah meyakini daftar maskapai nasional yang dilarang terbang oleh otoritas penerbangan Eropa akan dihapus apabila skor audit International Civil Aviation Organization (ICAO) terhadap keselamatan penerbangan Indonesia membaik.
 
Saat ini, hanya tujuh maskapai nasional yang diperbolehkan untuk terbang ke Eropa antara lain PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), Lion Air, Batik Air, Airfast Indonesia, Ekspres Transportasi Antarbenua, Indonesia AirAsia, dan Citilink Indonesia.
 
“Kalau ICAO beres, FAA [audit Federal Aviation Administration] beres, EU banned juga bakal beres. Kawan-kawan sedang bekerja sekarang,” kata Muzaffar Ismail, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub di Jakarta, Rabu (30/11).
 
Saat ini, skor penilaian ICAO terhadap keselamatan penerbangan Indonesia baru mencapai 51, atau di bawah standar penilaian sebesar 61. Meski begitu, Muzaffar mengklaim bahwa skor keselamatan penerbangan Indonesia sebenarnya sudah di atas standar.
 
Apabila tidak ada aral melintang, skor keselamatan penerbangan Indonesia tersebut akan mulai diverifikasi oleh perwakilan ICAO pada Oktober 2017, dan akan diumumkan pada tahun yang sama.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo menuturkan verifikasi audit keselamatan penerbangan Indonesia oleh ICAO seharusnya dilakukan pada Januari 217. Namun, jadwal tersebut meleset karena keterbatasan jumlah auditor ICAO.
 
Kendati demikian, sambungnya, tidak menutup kemungkinan bahwa hasil audit ICAO tersebut bakal diumumkan pada semester I/2017, apabila negara anggota ICAO lainnya memundurkan jadwal audit.
 
“Bisa saja, hasil assesment itu diberikan lebih cepat. Asalkan ada negara lain yang mengundurkan diri. Nah, itu kan bisa diatur untuk jadwal baru buat Indonesia. Tapi yang pasti, jadwal resminya itu Oktober 2017,” ujarnya.
 
Suprasetyo berharap seluruh para pemangku kepentingan, terutama maskapai untuk ikut mendukung target pemerintah dengan tetap konsisten menjalani seluruh peraturan perundang-undangan terkait angkutan udara.
 
“Diundurnya jadwal itu harus digunakan untuk memperbaiki diri, jangan sampai malah terpuruk. Makanya, saya bilang safety itu tidak hanya tugas regulator, tetapi komitmen dari operator penerbangan juga sangat penting,” tuturnya.
 
Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan bahwa tingkat keselamatan bagi operator penerbangan merupakan prioritas utama.
 
“Tentunya, kami berkomitmen untuk menerapkan standar keselamatan sebaik mungkin, dan sesuai dengan standar internasional. Karena bagaimanapun, tingkat safety yang baik, akan berdampak positif bagi industri penerbangan,” katanya.
 
Bayu juga meyakini upaya maskapai nasional untuk mengembangkan usahanya akan jauh lebih mudah apabila reputasi Indonesia di mata internasional dapat menjadi lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper