Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha petrokimia memprediksi pertumbuhan industri petrokimia bakal naik tipis menjadi 5,3% pada kuartal IV/2016 ditopang dari perayaan Hari Natal.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono memprediksi kinerja industri petrokimia akan sedikit terdongkrak mengingat konsumsi makanan dan kemasan yang meningkat.
“Kuartal IV/2016 ya sekitar 5,3%. Biasanya musim dingin masyarakat di luar negeri sudah liburan maka makanan dan minuman akan meningkatkan produksi dan begitu juga kemasannya. Orang belanja kalau natal, mereka kan bikinnya sudah dari sekarang,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (28/11).
Saat ini, pertumbuhan industri petrokimia masih disokong oleh rendahnya harga minyak mentarh yang di kisaran US$40 per barel. Untuk itu, dia meyakini tahun ini secara keseluruhan sektor petrokimia akan tumbuh 5,2%.
Adapun prediksi tahun depan, dia meyakini bakalan masih di atas PDB nasional karena tahun depan ekonomi dia yakini akan membaik.
“Untuk distribusi barang pelan-pelan ada perbaikan. Tapi jangan sampai pertumbuhan ini tidak berbarengan dengan pertumbuhan distribusi,” ungkapnya.
Adapun beberapa ekspansi perusahaan petrokimia yang bakal dilakukan dalam waktu dekat antara lain, Polytama yang akan ekspansi sampai di bottle necking, CAP menambah polipropilena, dan Titan Chemical yang telah selesai pengadaan tanah untuk naphta cracker di Merak.