Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities menilai Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi investor, apalagi pemerintah masih terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi.
“Lihat saja pada pertengahan tahun ini, pemerintah sudah mengeluarkan revisi Daftar Negatif Investasi, “ kata Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian, dalam rilis Bahana.
Di samping mereivis DNI, ujarnya, kementerian perekonomian juga sudah memberikan rumusan baru untuk penentuan upah minimum regional. Sehingga investor sudah memiliki kepastian untuk menghitung kenaikan upah buruh di Indonesia.
Apalagi akhir Oktober lalu, ujarnya, lembaga Bank Dunia menaikkan peringkat ease of doing business sebanyak 11 peringkat ke level 109, dari yang sebelumnya Indonesia berada di level 120.
Hal itu, tambanya, menunjukkan pemerintah konsisten memperbaiki daya saing di dalam negeri.
''Saat ini rata-rata penduduk Indonesia berusia 29 tahun, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,6% pertahun, data ini menjadi sweetener bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Karena artinya tingkat konsumsi masyarakat masih tinggi," jelas Fakhrul.