Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Perlu Gabungkan Teknik Pemasaran Modern Berbasis Digital

Perlu menggabungkan konsep pemasaran modern berbasis teknik kreatif digital untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ilustrasi ekonomi digital
Ilustrasi ekonomi digital

Bisnis.com, MALANG - Perlu menggabungkan konsep pemasaran modern berbasis teknik kreatif digital untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sekretaris Jurusan Magister Manajemen Universitas Andalas Padang Sari Lenggogeni mengatakan bermunculannya UMKM baru di Sumatra Barat saat ini diharapkan dapat memacu perekonomian di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini.

“Seiring dengan berkembangnya industri kreatif digital saat ini, Program Magister Manajemen Universitas Andalas Padang mengundang pakar industri kreatif digital untuk memberikan wawasan baru bagi para pelaku UMKM dan mahasiswa S1 dan S2,” ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (21/11/2016).

Kegiatan kuliah umum tersebut berlangsung Sabtu (21/11/2016). Dengan menggabungkan konsep pemasaran modern pada UMKM berbasis teknik kreatif digital, maka diharapkan UMKM baru terus muncul dan berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi dan penyerap tenaga kerja.

“Sudah saatnya anak anak muda dan mahasiswa berpikir untuk menjadi pengusaha dengan membuka lapangan pekerjaan, bukan lagi berbondong-bondong melamar pekerjaan menjadi karyawan,” ucapnya.

Dia menyontohkan konsep pemasaran modern berbasis teknik kreatif digital, iklan kopi yang hits di awal 2000-an, dengan salah satu line-nya, "Pagi Donnaaa."

Salah satu kalimat yang diucapkan oleh tiga orang cowok kantoran, kata dia, cukup melekat di benak kita saat itu karena sang bintang Iklan Olla Ramlan tertawa namun giginya hitam semua karena kopi.

Kesuksesan iklan tersebut tidak lepas dari tangan dingin Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau lebih dikenal sebagai Ipang wahid.

Menurut CEO Mitra Kerinci, Yosdian Adi, Creative digital comunication juga diperlukan dalam pemasaran produk korporasi.

Sejalan dengan bisnis Mitra Kerinci sebagai pengelola perkebunan teh terbesar di Asia Tenggara, dia berpendapat sudah saatnya pemasaran teh juga mendekatkan pada konsep creative digital agar teh tidak lagi identik sebagai minuman gratis di rumah makan ataupun minuman orang orangtua zaman dulu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper