Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Kaji Rute Baru di 10 Destinasi Wisata

PT Indonesia AirAsia, atau maskapai penerbangan AirAsia Group Indonesia masih akan mengkaji sejumlah rute penerbangan baru di sepuluh kawasan pariwisata domestik tahun depan guna mendorong program destinasi wisata pemerintah.
Air Asia/en.wikipedia.org
Air Asia/en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia AirAsia, atau maskapai penerbangan AirAsia Group Indonesia masih akan mengkaji sejumlah rute penerbangan baru di sepuluh kawasan pariwisata domestik tahun depan guna mendorong program destinasi wisata pemerintah.


Baskoro Adiwiyono, Head of Corporate Secretary % Communications AirAsia Indonesia mengatakan pihaknya mendukung pariwisata di Indonesia dan sedang mengkaji kemungkinan rute-rute baru selain di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.


“Saat ini kami sedang mengexcercise, kami akan coba luncurkan tahun yang akan datang ada beberapa yang domestik ataupun internasional,” kata Baskoko kepada Bisnis di Menara Sentraya, Kamis (17/11).


Dia menjelaskan ada kemungkinan rute baru yang akan diluncurkan tahun depan khusus pada rute yang belum dibuka oleh AirAsia. Dia pun menyatakan bahwa rute tersebut bukan hanya di Labuan Bajo. Namun AirAsia belum bisa membocorkan lokasi-lokasi lain destinasi wisata mana saja yang akan didorong melalui penerbangan dari AirAsia.


“Saat ini memang dari presentase penumpang kami 70% masih internasional, 30% domestik. oleh sebab itu, untuk melakukan ekspansi kami masih akan melakukan kedua-duanya,” ungkap Baskoro.


Menurutnya, ketika penumpang datang ke Indonesia dari luar negeri harus dilayani dengan infrastruktur yang terkoneksi dengan baik ke setiap lokasi wisata. Misalnya, penumpang yang turun entah di Jakarta, Medan, ataupun Denpasar, dipastikan harus bisa terhubung ke lokasi selanjutnya tanpa menguras waktu yang lama.


Ekspansi membuka rute penerbangan yang baru akan dilakukan oleh AirAsia bukan hanya faktor infrastruktur yang memadai tetapi juga tingkat keterisian (load factor) sudah cukup banyak.


“Kami harapkan setiap ada bandara-bandara baru pun kami ingin itu semua terukur, jadi tidak serta merta kami bisa ikut. Namun kami tetap mempertimbangkan banyak hal, salah satu faktornya ya itu,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper