Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif meluncurkan Dana Ekonomi Kreatif untuk membantu pelaku usaha mendapatkan pembiayaan berbunga murah.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan aset pelaku usaha di sektor itu lebih banyak yang bentuknya intangible. Lembaga pembiayaan pun belum memahami dengan baik karakteristik serta risiko sektor ini. Padahal, prospeknya sangat menjanjikan.
Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat menjembatani pelaku usaha dengan pemilik dana, baik perbankan maupun nonperbankan. Dia menyatakan tanpa bantuan dari lembaga pembiayaan akan sulit bagi sektor ekonomi kreatif mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
Sektor ini ditargetkan berkontribusi 12% terhadap PDB pada 2019 dari 7,1% pada 2014, meningkatkan penyerapan tenaga kerja menjadi 13 juta orang pada 2019 dari 12 juta orang pada 2014, dan menyumbang ekspor sebesar 10% pada 2019 dari 5,8% pada 2014.
“Dengan ekosistem yang sehat diharapkan dapat mendorong lahirnya pelaku ekonomi kreatif baru. Prospek ke depan dari sektor ini sangat menjanjikan. Kreativitas yang lahir akan menjadi komoditas baru yang dapat diandalkan,” papar Triawan di sela-sela peluncuran Dekraf, Selasa (15/11/2016).
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menekankan bahwa Dekraf adalah pool of commitment, bukan pool of fund. Dengan dipertemukannya pelaku usaha dengan pemilik modal diharapkan akan ada pemahaman lebih dalam mengenai karakteristik dan risiko usaha ekonomi kreatif.
Selain KUR, Dekraf menghubungkan pelaku usaha dengan perusahaan modal ventura serta pelaku filantropi.
Menurut Fadjar, meski perbankan masih belum melirik sektor ini sepenuh hati, justru banyak pemodal asing dan pemilik dana di dalam negeri yang sengaja mencari start up Tanah Air untuk dibantu pendanaannya.