Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina MOR V Kejar Penjualan Bright Gas 50.000 Unit

Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mengejar penjualan LPG kemasan 5,5 kg sebanyak 50.000 unit di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, sampai akhir 2016.
Bright gas/JIBI-Rachman
Bright gas/JIBI-Rachman

Bisnis.com, BATU - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mengejar penjualan LPG kemasan 5,5 kg sebanyak 50.000 unit di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, sampai akhir 2016.

Operation Area Manager Domestic Gas Region V Nyoman Sumarjaya mengatakan sampai saat ini Bright Gas 5,5 kg sebagai salah satu produk LPG nonsubsidi telah terjual 34.500 unit, sedangkan yang trade in sebanyak 31.500 tabung.

“Khusus untuk penjualannya, kami menargetkan bisa menembus 50.000 tabung sampai akhir tahun,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi LPG 5,5 kg di Batu, Minggu (13/11/2016).

Dia mengakui target penjualan itu tidak besar. Hal itu dapat dimaklumi karena program penjualan LPG 5,5 kg masih tergolong baru karena perlu terus disosialisasikan mengenai program tersebut. Cara yang paling efektif, lewat program tukar tabung, yakni dua tabung LPG 3 kg diganti dengan 1 tabung LPG 5,5 kg ditambah Rp100.000.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2016, angka penjualan Bright Gas 5,5 kg di Kota Malang, Kab. Malang, dan Kota Bartu telah mengalami peningkatan sebesar 175%.

Hal itu mendorong Pertamina terus melakukan penetrasi dengan memperluas jaringan penjualan LPG nonsubsidi tersebit di Kota Batu sehingga dapat mengjangkau masyarakat yang semakin luas.

Saat ini, di Kota Malang, Kab. Malang, dan Kota Batu, terdapat 5 agen Bright Gas, 139 pangkalan, 13 outlet toko modern, dan 20 SPBU.

Selain merupakan program baru, kata Nyoman, juga kesiapan dari agen LPG 5,5 kg. Untuk menjadi agen Bright Gas kemasan sebesar itu, tentu memerlukan investasi untuk membeli tabung dan menyiapkan tempatnya.

Namun dengan semakin dikenalnya Bright Gas 5,5, kg, maka penjualannya dapat dipacu. Tahun depan, Pertamina MOR V menargetkan dapat menjual dan mengganti LPG 3 kg sebanyak 2 juta tabung.

13 November 2016
 
BATU—Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mengejar penjualan LPG kemasan 5,5 kg sebanyak 50.000 unit di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, sampai akhir 2016.
Operation Area Manager Domestic Gas Region V  Nyoman Sumarjaya mengatakan sampai saat ini Bright Gas 5,5 kg sebagai salah satu produk LPG nonsubsidi telah terjual 34.500 unit, sedangkan yang trade in sebanyak 31.500 tabung.
“Khusus untuk penjualannya, kami menargetkan bisa menembus 50.000 tabung sampai akhir tahun,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi LPG 5,5 kg di Batu, Minggu (13/11/2016).
Dia mengakui, target penjualan sebesar itu tidak besar. Hal itu dapat dimaklumi karena program penjualan LPG 5,5 kg masih tergolong baru.
Karena perlu terus disosialisasikan mengenai program tersebut. Cara yang paling efektif, lewat program tukar tabung, yakni dua tabung LPG 3 kg diganti dengan 1 tabung LPG 5,5 kg ditambah Rp100.000.
Sejak diluncurkan pada Agustus 2016, angka penjualan Bright Gas 5,5 kg di Kota Malang, Kab. Malang, dan Kota Bartu telah mengalami peningkatan sebesar 175%.
Hal itu mendorong Pertamina terus melakukan penetrasi dengan memperluas jaringan penjualan LPG nonsubsidi tersebit di Kota Batu sehingga dapat mengjangkau masyarakat yang semakin luas.
Saat ini, di Kota Malang, Kab. Malang, dan Kota Batu, terdapat 5 agen  Bright Gas, 139 pangkalan, 13 outlet tokomodern, dan 20 SPBU.
Selain merupakan program baru, kata Nyoman, juga kesiapan dari agen LPG 5,5 kg. Untuk menjadi agen Bright Gas kemasan sebesar itu, tentu memerlukan investasi untuk membeli tabung dan menyiapkan tempatnya.
Namun dengan semakin dikenalnya Bright Gas 5,5, kg, maka penjualannya dapat dipacu. Tahun depan, Pertamina MOR V menargetkan dapat menjual dan mengganti LPG 3 kg sebanyak 2 juta tabung.
Dia mengakui, program tersebut merupakan bagian dari antisipasi jika terjadi pengetatan atas penerima subsidi LPG 3 kg. Artinya, rumah tangga yang mampu serta UMKM yang sudah berkembang sudah tidak lagi mendapatkan alokasi subsidi bahan bakar tersebut.
“Tapi angkanya kami belum tahu, berapa konsumen LPG 3 kg yang memang layak mendapatkan subsidi, mana yang tidak layak,” ujarnya. Untuk mengetahui rincian profil konsumen LPG 3 kg, tentu harus ada survei yang mendalam.
Namun selama belum ada keputusan pembatasan penerima subsidi LPG, maka Pertamina tetap akan memasok bahan bakar tersebut. Jika ada kelambatan pasokan, dia yakinkan, hal itu bukan terkait dengan pengurangan pasokan melainkan faktor teknis, seperti masalah transportasi.
Untuk LPG 3 kg, saat ini di wilayah MOR V peredaranya mencapai 16 juta tabung, sedangkan jumlah agen sebanyak 700 perusahaan dan 30.000 pangkalan. Sedangkan di wilayah Kota Malang, Kota Batu, Kab. Malang, Kota Pasuruan, Kab. Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kab. Probolinggo ada 104 afen dengan 3.500 pangkalan.
“Saya harapkan agen-agen bersedia pula menjadi agen Bright Gas 5,5 kg meski untuk meyakinkannya tidak mudah karena menyangkut investasi yang tidak kecil,” ujarnya.(k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper