Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kepercayaan pasar baik di tingkat internasional maupun nasional bakal membuat semakin banyak perusahaan yang beroperasi di Tanah Air melakukan pengembangan industri riset nasional.
"Sebagai upaya timbal balik dan kepercayaan kepada pasar, maka sudah seharusnya industri-industri tersebut untuk turut juga memikirkan kemajuan riset dan teknologi di Indonesia," kata Ketua Departemen Teknologi Industri dan Energi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejehtera (PKS) Marsudi Budi Utomo dalam rilis di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Dia mencontohkan salah satu perusahaan otomotif yang berbasis di luar negeri ternyata masih membutuhkan elemen lokal dalam jumlah besar untuk pemenuhan sejumlah produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Dengan adanya kandungan lokal yang tinggi tersebut, katanya, maka perlu pula inovasi teknologi berbasis riset untuk industri.
Sejauh ini, ujar dia, industri-industri besar baik perusahaan modal asing maupun nasional kerap kali menjadikan Indonesia hanya sebagai pusat produksi dengan pertimbangan jumlah penduduk yang besar dan tersedianya tenaga kerja segar dengan keahlian yang cukup.
"Pada sisi lain, meskipun tidak dominan, adalah upah buruh yang relatif murah dibandingkan dengan negara lainnya," katanya.
Untuk itu, dia menyatakan agar peningkatan kepercayaan pasar nasional dan global dapat mendorong terbentuknya situasi dan kondisi yang mendorong kebijakan yang mendukung kemajuan teknologi terkait industri tersebut.
Selain itu, kataya, perlu pula didorong terbentuknya sumber tenaga kerja ahli atau bahkan profesional terkait industri dan teknologi tertinggi sehingga pada tataran nasional, Indonesia akan meningkatkan kemampuan produksi.
Pemerintah, lanjutnya, juga sudah saatnya mengeluarkan kebijakan baru yang mendorong terbentuknya klaster riset di Tanah Air.
Sebelumnya, Asosiasi industri farmasi International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) menyarankan pemerintah fokus menggarap riset dan pengembangan farmasi guna mendorong inovasi sektor tersebut.
Direktur Eksekutif IPMG Parulian Simanjuntak seusai dialog investasi bertajuk "Diseminasi Paket Kebijakan Ekonomi Sektor Farmasi: Percepatan Pengembangan Sektor Farmasi di Indonesia" di Jakarta, Kamis (3/11), mengatakan riset perlu didorong untuk lebih dulu dikembangkan karena mendukung inovasi yang ingin dihasilkan.
"Riset itu didahulukan karena lebih cepat dapatkan hasil dan juga lebih cepat pelaksanaannya," katanya.
Parulian menuturkan riset dan pengembangan penting bagi industri farmasi yang memproduksi obat-obat paten. Pihaknya bahkan mencatat investasi yang dilakukan perusahaan farmasi nasional mencapai US$100 miliar yang sekitar 80% dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan (litbang).
Kepercayaan Pasar Dinilai Bisa Pacu Investor Kembangkan Riset Industri
Peningkatan kepercayaan pasar baik di tingkat internasional maupun nasional bakal membuat semakin banyak perusahaan yang beroperasi di Tanah Air melakukan pengembangan industri riset nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Prabowo Khawatir Perang Meluas, Proyek IKN akan Direm?
18 menit yang lalu