Bisnis.com, JAKARTA - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) akan mengucurkan dana senilai US$ 216,5 juta untuk penataan kawasan kumuh di 154 daerah di Indonesia.
Vice President, Policy and Strategy AIIB Joachim von Amsberg menyatakan, dalam proyek National Slum Upgrading Project, pihaknya memberikan pinjaman pendamping, bersama dengan lembaga multilateral lainnya yaitu World Bank, yang memberikan pinjaman dengan nilai yang sama. Adapun total kebutuhan investasi untuk proyek tersebut senilai total US$ 1,743 miliar, di mana sekitar US$1,31 miliar di antaranya berasal dari APBN.
“Dana itu akan digunakan untuk menata kawasan kumuh dan infrastruktur pendukungnya, seperti penyediaan air, sanitasi, akses jalan. Ini adalah proyek yang sangat membutuhkan keterlibatan masyarakat,” ujarnya, Senin (7/11/2016).
Dia menyatakan, proyek ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk memenuhi target Sustainable Develpment Goals (SDGs). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan bertindak selaku koordinator yang menjalankan program ini.
Berdasarkan situs AIIB, sejak pertama kali didirikan hingga saat ini, lembaga multilateral bentukan China tersebut telah menyetujui proposal pendanaan untuk enam proyek infrastruktur, di mana salah satunya proyek penataan kawasan kumuh untuk Indonesia. Selain itu, beberapa proyek yang juga didanai antara lain proyek pembangkit listrik Myanmar, Pembangkit Listrik Tenaga Air Tarbella Pakistan bersama dengan World Bank, Peningkatan Sistem Distribusi Listrik di Bangladesh, Proyek National Motorway 4 Pakistan, serta Proyek Perbaikan Jalan Perbatasan Tajikistan.