Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2016 Diperkirakan Lebih Rendah

pertumbuhan ekonomi kuartal III/2016 berada di level 5,1% (year-on-year) atau sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 5,18%.

Bisnis.com, JAKARTA--Senior Economic Analyst Kenta Institute Eric Alexander Sugandi memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2016 berada di level 5,1% (year-on-year) atau sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 5,18%.

Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama, sementara investasi pemerintah menurun akibat pemotongan anggaran.

Dia mengatakan kendati kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap produk domestik bruto hanya sekitar 7%-8%, namun memiliki dampak ke realisasi investasi, termasuk sektor swasta.

Pemangkasan anggaran pemerintah mengakibatkan potensi pertumbuhan yang seharusnya bisa dicapai menjadi tidak optimal.

Kendati demikian, dia menuturkan konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pencapaian PDB di kuartal III/2016. Konsumsi rumah tangga masih tumbuh di kisaran 5% (yoy) atau sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya yang ditopang oleh momentum Ramadan

"Kalau ekspor impor, nett ekspor dikurangi impor masih positif tapi dampaknya tidak terlalu banyak mendorong ke pertumbuhan karena kondisi komoditas harganya masih tertekan," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal III/2016 berada pada level di bawah 2% terhadap produk domestik bruto.

Semakin menurunnya defisit transaksi berjalan juga dipicu oleh neraca perdagangan yang mencatatkan surplus US$2,09 miliar pada kuartal III/2016. Surplus itu juga lebih besar dari kuartal II/2016 senilai US$1,92 miliar.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M Juhro meyakini dampak dari kebijakan pelonggaran makroprudensial dan moneter akan berdampak di kuartal terakhir tahun ini sehingga PDB keseluruhan 2016 bisa dicapai 5%-5,1%.

Tahun depan, dia memperkirakan perekonomian akan lebih menguat karena investasi akan tumbuh, adanya realisasi proyek infrastruktur, dan dampak dari implementasi amnesti pajak.

Selain itu, harga komoditas seperti minyak sawit mentah, batu bara, dan nikel sudah merangkak naik sehingga dapat mendorong ekspor. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2016 akan mencapai kisaran 5%

"Tahun depan di APBN juga diasumsikan 5,1%. Itu sudah cukup bagus untuk kondisi saat ini. Nah, sekarang bagaimana kita mencari sektor unggulan yang lain," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper