Bisnis.com, JAKARTA - Pengadaan lahan untuk proyek tol Balikpapan—Samarinda sepanjang 99,2 kilometer dengan nilai investasi Rp6 triliun tinggal menyisakan 17%, dan ditargetkan dapat dibebaskan seluruhnya pada akhir tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan, untuk mencapai target tersebut, dana pengadaan lahan untuk tanah yang belum dibebaskan mengandalkan dana talangan tanah badan usaha jalan tol. Sementara itu, pembangunan proyek tol tersebut dikerjakan secara simultan dan ditargetkan selesai pada 2018.
"Saya kira progresnya bagus, Pak Gubernur juga aktif dalam pembebasan tanah ini, jadi saya kira target kita 2018, mudah-mudahan bisa," ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (6/11/2016).
Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda pekerjaannya terbagi dalam 5 seksi, namun dikerjakan secara silmutan. Dengan rincian, Seksi I sepanjang 22,03 km dari Balikpapan Km 13-Samboja, Seksi II 30,98 Km dari Samboja-Muara Jawa, Seksi III 17,3 Km dari Muara Jawa-Plaran. Kemudian Seksi IV 17,95 Km dari Palaran-Samarinda dan terakhir Seksi V 11,09 Km.
Proses konstruksi jalan tol ini dilakukan oleh tiga pihak yakni Seksi I dan Seksi V dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, sementara Seksi II, III dan IV dikerjakan oleh investor PT Jasamarga Balikpapan Samarinda.
Menteri Basoeki melakukan kunjungan langsung ke proyek tol Balikpapan—Samarinda pada akhir pekan lalu. Dalam kunjungan tersebut, menteri dan rombongan juga memantau langsung salah satu titik pekerjaan jalan tol yakni Jembatan Manggar sepanjang 613 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya Persero Tbk. Jembatan ini berada pada ruas tol seksi I, dengan nilai kontrak Rp 271,8 miliar dari dana APBN 2015-2017