Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan sebanyak 843 paket konstruksi Tahun Anggaran 2017 senilai Rp4,5 triliun telah memasuki masa pelelangan sejak awal Oktober tahun ini, dan ditargetkan terus bertambah menjadi Rp24 triliun hingga akhir tahun ini.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menjelaskan, nilai total paket sebanyak Rp24 triliun itu termasuk dengan paket konstruksi tahun jamak (multiyears) yang berlangsung sejak tahun ini. Dengan demikian, total paket konstruksi yang dilelang secara dini sekitar Rp9 triliun.
“Multiyears kan tidak terlelang lagi. Paket multiyears carry over itu sekitar Rp15 triliun yang terbawa dari 2016 ini, sehingga kira-kira baru Rp9 triliun paket baru yang lelang dini, dari total [pagu RAPBN 2017] sekitar Rp101 triliun,” ujarnya, Rabu (02/11).
Dikatakan, kementerian berinisiatif menggelar lelang dini TA 2017 secara bertahap dan berturut-turut sejak Oktober, November, hingga Desember tahun ini. Dengan adanya lelang dini ini, dia berharap penyerapan anggaran tahun depan dapat berjalan efektif mulai awal tahun.
“Yang penting Januari tanda tangan kontrak. Kalau paket yang dilelang Oktober ini pasti bisa ditandatangani kontraknya bulan Januari, tapi kalau yang baru lelang Desember pasti tidak bisa, baru Februari tanda tangan kontrak,” ujarnya.
Sementara itu, hingga Rabu (2/11/2016) realisasi penyerapan anggaran 2016 di Kementerian PUPR mencapai 58,9% atau sekitar Rp57 triliun dari total anggaran APBNP 2016 sebesar Rp98,48 triliun, dengan realisasi fisik 67%. Meski masih jauh dari target, Menteri Basoeki optimistis tetap dapat mencapai realisasi belanja anggaran sebesar 92% atau sekitar Rp90,6 triliun pada akhir tahun.