Bisnis.com, JAKARTA— Aspek kependudukan memegang peran penting dalam pelaksanaaan program inklusi keuangan di Tanah Air.
Hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Eni V. Panggabean. Menurutnya, aspek penting pendukung inklusi keuangan adalah demografi.
Semakin banyak penduduk usia produktif, misalnya, pemanfaatan layanan perbankan lazimnya semakin tinggi.
“Pasalnya, pembukaan rekening tabungan mayoritas dilakukan oleh kelas masyarakat produktif,” katanya.
Inklusi keuangan erat kaitannya terhadap perkembangan jumlah tabungan yang ada di suatu negara. Tapi selain mengandalkan penduduk produktif, inklusi keuangan juga harus dilakukan melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Eni menekankan perlunya sosialisasi dan edukasi kepada penduduk kelas bawah. Peningkatan inklusi keuangan pada tataran ini harus disertai semacam pewajiban dari pemerintah. Contoh yang belum lama ini digagas adalah penyaluran bantuan sosial melalui layanan perbankan digital.
“Kami usulkan itu sekaligus untuk meningkatkan jumlah tabungan sehingga meningkatkan inklusi keuangan. Seiring pelaksanaan perbankan digital jangan lupakan pengawasan dan aspek perlindungan konsumen,” kata dia.