Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi pada Oktober 2016 sebesar 0,14% (month to month) atau 3,31% (year on year).
Kepala Badan Statistik Pusat (BPS) Surhariyanto mengatakan inflasi bulan lalu dipicu kenaikan komponen harga yang diatur pemerintah, terutama kenaikan tarif listrik baik prabayar dan pasca bayar serta kenaikan harga bahan bakar rumah tangga (elpiji 3 kg).
“Pattern ini tidak biasa karena penyumbang inflasi itu administered price. Inflasi harga bergejolak deflasi, secara umum harga pangan terkendali,” katanya saat konferensi pers, Selasa (1/11/2016).
Bahan makanan mengalami deflasi hingga 0,21% dikarenakan penurunan beberapa harga komoditas, seperti bawang merah, daging ayam ras, telor ayam ras, kacang panjang, dan sebagainya. Namun, harga cabai merah yang merangkak naik perlu mendapat perhatian khusus.
Selain itu, untuk makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi sekitar 0,24%. Komoditas yang dominan menjadi penyumbang inflasi variable ini ada pada rokok kretek, filter, maupun putih.
Rincian Inflasi Oktober 2016 (%)
Bahan Makanan -0,21
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,24
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,56
Sandang -0,31
Kesehatan 0,29
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,10
Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,03
- Inflasi Umum 0,14
Menurut Komponen
Inti 0,10
Harga Diatur Pemerintah 0,57
Bergejolak -0,26
- Komponen energi 0,93
Sumber: BPS