Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Logistik, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), akan mendorong okupansi melalui KALOG Express yang mengoperasikan kereta api barang over night service lintas selatan dengan stamformasi delapan gerbong berkapasitas 160 ton.
Sugeng Priyono, Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Api Logistik (KALOG), mengatakan pengoperasian ini dilakukan karena KALOG melihat peluang angkutan pada lintas selatan cukup tinggi.
Dia memperkirakan kereta api barang Over Night Service (KA ONS) lintas selatan ini bisa meningkatkan lebih 150% kapasitas angkut menjadi total kapasitas maksimal 510 ton per hari yang semula hanya 190 ton per hari.
“Menjawab tantangan tersebut, kami mengambil langkah untuk mengoperasikan KA ONS lintas selatan yang menjadi strategi perusahaan mendorong okupansi,” jelas Sugeng melalui siaran pers, Minggu (30/10/2016).
Dia menyebut, KA ONS yang diberangkatkan dari Jakarta Gudang dengan tujuan akhir Stasiun Surabaya Turi ini akan menawarkan pengantaran barang ke kota laon misalnya Cirebon, Purwokerto, Gombong, Kebumen, Solo, dan Jombang.
"Tentunya, kami berharap hal tersebut mampu mendorong pengalihan angkutan dari truck ke kereta api untuk mengurangi beban jalan raya,” tambahnya.
Sugeng menegaskan perjalanan pulang-pergi KA ONS lintas diproyeksikan akan menyumbang pertumbuhan volume okupansi angkutan setidaknya 50% hingga akhir 2016.
Pada tahap awal, guna menjaring pasar dan meningkatkan minat Pelangan baik retail skala kecil hingga korporasi, KALOG Express menyediakan promo menarik hingga 27 November 2016.
Promo tersebut berupa tarif flat Rp1.000 per kilogram untuk angkutan dari semua relasi sepanjang lintasan Jakarta menuju Surabaya dan Rp900 per kilogram untuk semua relasi sepanjang lintasan Surabaya menuju Jakarta. Semuanya berlaku untuk angkutan dengan minimal berat 1000 kg.
KA ONS lintas selatan ini melengkapi tujuh kereta yang sebelumnya telah dioperasikan KALOG Express diantaranya ONS lintas utara dan KA Barang pada KA Penumpang Anggrek Pagi, Bangunkarta, Senja Utama Solo, Majapahit, Logawa, dan Mutiara Selatan.
KALOG Express juga telah melakukan peningkatan okupansi melalui penambahan satu gerbong kapasitas 20 ton pada KA ONS lintas utara dan meningkatkan kapasitas menjadi 10 ton yang semula 5 ton pada KA Senja Utama Solo.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan pihaknya medukung pengembangan multimoda termasuk angkutan barang menggunakan kereta api. Menurutnya ekspansi ini akan memberikan alternatif angkutan barang. Selain itu dari sisi bisnis, kereta api barang akan lebih efisien dengan jarak minimal 500 kilometer.
Dia menilai persoalan yang dihadapi industri logistik saat ini adalah bagaimana pihak swasta juga bisa memanfaatkan peluang usaha kereta api kontainer agar tidak hanya dijalankan sendirian oleh KALOG. Menurutnya, harga yang efisien dapat diwujudkan dengan pembukaan peluang seluas-luasnya.
“Ini juga harus didukung oleh pelaku usaha logistik lainnya agar dapat maksimal. Karena secara infrastruktur ini dimiliki oleh PT Kereta Api, jadi harus ada kesempatan yang sama, jangan terjadi transfer pricing. Kita berkompetisi yang sehat,” ungkap Yukki.