Bisnis.com, JAKARTA - Produsen minyak dan gas terbesar China, PetroChina Co. membukukan penurunan laba bersih sebesar 77% di kuartal III/2016, didorong penurunan harga minyak dunia dan harga gas yang murah di dalam negeri.
Dilansir Bloomberg, Sabtu (29/10/2016), laba bersih Petrochina tercatat RMB1,2 miliar atau sekitar USD177 juta di periode Juli-September. Laba yang lebih tinggi dari penyulingan dan bahan kimia tak mampu menutupi kerugian yang timbul dari produksi gas. Pendapatan PetroChina turun 3,8% menjadi RMB411,4 miliar.
"PetroChina sudah baik dalam mengendalikan biaya dan mendapat keuntungan sedikit di tengah harga minyak dunia yang lebih rendah," ujar Gordon kwan, Head of Asia Oil & Gas Research Nomura Holding Inc.
Dia mengimbuhkan, harga minyak seharusnya bisa meningkat signifikan di kuartal IV/2016. Ini akan menolong perbaikan kinerja PetroChina, terutama juga bila pemerintah menaikkan harga gas.
PetroChina tak sendirian menanggung nestapa. Perusahaan migas global lain juga mengalami penurunan kinerja sebagia dampak dari tekanan harga minyak dunia. Exxon Mobil Corp misalnya, memperpanjang tren penurunan laba dalam tiga dekade terakhir sedangkan Total SA mencetak penurunan laba sebesar 25% di kuartal III/2016.