Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persawahan Sumut Terancam Hama dan Banjir

Produksi komoditas pertanian padi di Sumatra Utara terancam tidak memenuhi target pada akhir tahun ini. Pasalnya, pada awal kuartal IV/2016 ini, beberapa lahan pertanian terserang hama penyakit serta puso akibat banjir.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, MEDAN—Produksi komoditas pertanian padi di Sumatra Utara terancam tidak memenuhi target pada akhir tahun ini. Pasalnya, pada awal kuartal IV/2016 ini, beberapa lahan pertanian terserang hama penyakit serta puso akibat banjir.

Kepala Kelompok Kerja Tanaman Pangan UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Pertanian Sumut Bukhari menuturkan peningkatan tanaman yang terserang hama penyakit semakin meningkat pada tahun ini karena pola tanam yang agresif untuk mencapai target.

“Sebelumnya, lahan pertanian pangan yang terkena hama hanya di beberapa kabupaten, seperti Deli Serdang dan Langkat. Sekarang, sudah menyebar ke banyak daerah. Penyebab utamanya tidak ada jeda tanam. Rata-rata peningkatan tanaman yang terkena hama 30%,” papar Bukhari, Jumat (28/10).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, seharusnya pola tanam mengikuti mekanisme. Idealnya, lahan memiliki waktu istirahat selama beberapa bulan untuk mengembalikan kesehatan tanah. Belum lagi penggunaan pestisida dan pupuk non organik yang turun memperparah keadaan.

“Hama paling banyak untuk tanaman padi yakni tikus, kemudian hama putih palsu, siput murbei, kepinding tanah, walang sangit dan ganjur. Untuk penyakit paling banyak yakni blas, kresek dan tungro. Kami sudah mengeluarkan ratusan peringatan kepada para petani untuk mewaspadai ini,” tambahnya.

Sementara itu, hingga 30 September 2016, sebanyak 2.203 hektare lahan tanam padi terkena banjir. Adapun, 1.157 hektare di antaranya mengalami gagal panen (puso). Puso terjadi di Langkat, Labuhan Batu dan Deli Serdang.

Bukhari merinci, Langkat menjadi daerah yang terkena banjir terluas yakni 1.881 hektare terserbar di enam kecamatan yakni Sei Lapan, Babalan, Hinai, Stabat, Tanjungpura dan Sicanggang. Dari total tersebut, yang puso 899 hektare.

Di Labuhan Batu, banjir merendam lahan tanam padi di Panai 239 hektare. Seluruhnya mengalami puso. Di Deli Serdang, banjir melanda lahan di Hamparan Perak dan Percut Sei Tuan total 83,4 hektare dan puso 19 hektare.

“Kami merekomendasikan kepada penyuluh di lapangan untuk membersihkan drainase dan parit pembuangan air sehingga bisa mengalir lancar. Kami juga meminta kepada petugas pengendali hama penyakit untuk meningkatkan pengamatan.”

Pada kesempatan berbeda, Kepala Seksi Lahan dan Perluasan Areal Dinas Pertanian Sumut Lusiantini mengatakan, sepanjang tahun ini optimalisasi lahan terus dilakukan serta meningkatkan pemahaman petani agar menggunakan pupuk organik.

“Pada tahun lalu kami sudah optimalisasi lahan 26.000 hektare untuk sawah tadah hujan di 26 kabupaten. Pada tahun ini, hanya 10 hektare di Langkat, Padang Sidempuan dan Padang Lawas.

Memang jauh lebih sedikit karena tahun ini kami fokus untuk pengadaan dan perbaikan irigasi,” pungkasnya.

Adapun, sepanjang tahun ini, Sumut ditargetkan mampu memproduksi 4,6 juta ton padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper