Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Laku, Ruang Kantor Disewakan Pemilik

Para pemilik gedung perkantoran milik atau strata-title di Jakarta menjaga tingkat harga penjualan ruang perkantoran dengan membuka opsi penyewaan dengan tarif kompetitif terhadap ruang perkantoran mereka yang belum terjual.
Ilustrasi: pembangunan properti residensial dan perkantoran di Jakarta Pusat/Reuters-Darren Whiteside
Ilustrasi: pembangunan properti residensial dan perkantoran di Jakarta Pusat/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA—Para pemilik gedung perkantoran milik atau strata-title di Jakarta menjaga tingkat harga penjualan ruang perkantoran dengan membuka opsi penyewaan dengan tarif kompetitif terhadap ruang perkantoran mereka yang belum terjual.

Associate Director PT Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, tingkat penjualan ruang perkantoran strata-title saat ini relatif lemah. Hal ini seharusnyaberpeluang menekan harga jual menjadi lebih rendah.

Namun, hal tersebut sejauh ini belum terjadi. Para pemilik gedung perkantoran tersebut mampu menjaga harga agar tidak turun dengan menahan penjualan. Mereka memilih untuk membuka pilihan penyewaan terhadap ruang kantor tersebut dengan tarif yang bersaing terhadap ruang perkantoran sewa.

Land lord masih bertahan dengan harga sekarang, tetapi mereka punya opsi bisa menyewakan kantor dengan harga kompetitif. Bagi mereka saat ini, yang penting ada income,” kata Ferry seperti dikutip dalam risetnya, Jumat (21/10/2016).

Hingga akhir kuartal ketiga lalu, transaksi pembelian ruang perkantoran sangat terbatas karena para pemilik gedung menahan aktivitas penjualan.

Seiring dengan itu, tingkat pra-komitmen penyerapan untuk pasokan kantor 2015-2018 tercatat 55,6% terhadap total pasokan 1,04 juta meter persegi (m2) di kawasan pusat niaga atau central business district (CBD).

Sementara itu, tingkat penyerapan terhadap pasokan yang telah tersedia di CBD masih cukup sehat di level 68%. Masih ada 25% dari pasokan di tahun 2015 yang belum terjual.

Harga jual rata-rata kini bertahan di level Rp55,2 juta per m2 untuk perkantoran yang baru beroperasi maupun yang akan datang di CBD. Beberapa perkantoran yang akan beroperasi di tahun-tahun berikutnya sejauh ini telah mencatatkan pertumbuhan harga antara 7% hingga 20% dibandingkan saat pertama kali diluncurkan.

Sementara itu, di pasar sekunder, harga penawaran ruang perkantoran berkisar antara Rp40 juta hingga Rp105 juta per m2, tergantung kualitas bangunan kantor tersebut.

Di pasar non-CBD selain TB Simatupang, harga penawaran berada di kisaran Rp37,1 juta per m2, tumbuh 2,4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, di TB Simatupang harga jual relatif tertahan di level Rp33 juta per m2 sejak 2015, lebih rendah dari kawasan non-CBD lainnya.

“Selain itu, pasar yang melambat saat ini menyebabkan beberapa land lord menurunkan harga penawaran mereka antara 10% hingga 30% demi meningkatkan volume penjualan di masa mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper