Bisnis.com, JAYAPURA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Senin (17/10/2016). Dua dari enam infrastruktur Itu merupakan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang diklaim ramah lingkungan.
Enam infrastruktur ketenagalistrikan itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW dan Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 km sirkuit.
Berikutnya, saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 km sirkuit, Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega VA dan ardu Induk Jayapura 20 Mega VA.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir menyatakan nilai total proyek-proyek itu mencapai Rp989 miliar. Dia menambahkan dengan pengoperasian enam infrastuktur kelistrikan ini, PLN mampu melakukan penghematan pemakaian BBM hingga Rp161 miliar per tahun.
"Keberhasilan pengoperasian enam infrastruktur kelistrikan ini penting untuk sistem Provinsi Papua dan Papua Barat, mengingat kebutuhan akan listrik yang terus meningkat di kedua Provinsi tersebut. Khusus untuk SUTT 70 kV yang terbentang dari Orya Genyem hingga Jayapura terdiri dari 323 tower," ujar Sofyan di GI Waena, Jayapura, Papua, Senin (17/10/2016).
Selain itu, lanjutnya, kehandalan listrik di Papua dan Papua Barat semakin baik karena ditopang dengan sistem transmisi 70 kV dan Gardu Induk 20 MVA, yang merupakan GI pertama dan SUTT 70 kV pertama di Papua.
Sofyan memaparkan tipografi Papua yang berbukit dan aksesbilitas yang minim menjadi tantangan tersendiri bagi PLN ketika proses pembangunan infratruktur tersebut. “Kami harap dengan adanya 6 infrastruktur kelistrikan baru di Papua dan Papua Barat ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan di Papua," ungkapnya.