Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selat Karimata di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat/setkab.go.id
Selat Karimata di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat/setkab.go.id

1. Tanpa Sail Karimata 2016, Kayong Utara Hanyalah Wilayah Sunyi

Sayangnya, jika tidak sedang ada acara seperti Sail Selat Karimata, Kabupaten Kayong Utara adalah wilayah yang sangat sunyi dan kurang terjamah dunia luar. Padahal, sebenarnya ada banyak potensi usaha yang bisa dijadikan mesin penggerak perekonomian di sana.

Misalnya saja kerajinan tenun khas Kalimantan Barat (Kalbar). Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian adalah salah satu pihak yang paling menggarap serius potensi industri tenun di wilayah Kalbar.

Menurut Dirjen IKM Gati Wibawaningsih, kain tenun di sana memiliki motif yang unik seperti lunggi pucuk rebung, dagin serong, daginbiasa, dan cual padang terbakar. “Untuk mengerjakannya dibutuhkan keterampilan dan ketekunan tersendiri,” ucapnya.

Menurut catatan Kemenperin, saat ini terdapat 368 sentra IKM tenun yang tersebar di hampir seluruh Nusantara, termasuk Kalimantan Barat. Sayangnya, sentra perajin tenun di Kalbar menuai tantangan mendasar seperti kesulitan bahan baku dan absennya generasi perajin baru.

Oleh karena itu, pemerintah sedang putar otak mencari solusi terhadap sulitnya mendapatkan bahan baku tenun di wilayah pelosok Kalimantan. “Kami sedang memperjuangkan agar kerajinan tenun bisa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi warga,” kata Gati.

Apalagi, tenun memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap performa industri fesyen Tanah Air. Tercatat pada 2015 produk fesyen yang menggunakan wastra Nusantara itu berhasil diekspor senilai US$7,28 miliar.

Selain kerajinan tenun, tentunya potensi wisata bahari adalah kunci dari pengembangan ekonomi Kalimantan Barat, khususnya Kayong Utara. Sekadar catatan, mayoritas wilayah Kayong Utara adalah kawasan konservasi.

Pantai Pulau Datok, contohnya, adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Palung. Saat ini, Pemkab Kayong Utara sedang mengupayakan pematangan wisata ekologi dan petualangan di kawasan tersebut. Namun, semuanya masih terkendala alasan klasik; infrastruktur.

Di Kayong Utara bahkan tidak ada satupun SPBU. Padahal, pariwisata jelas bisa menggerakkan ekonomi rakyat di sana. Caranya bisa melalui pemberdayaan warga dengan program pariwisata berbasis kerakyatan (community-based tourism development).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper