Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Hapus Deflasi Lima Tahun, Harga Produsen September Catat Inflasi

Indeks harga produsen (Producer Price Index (PPI) China pada September mencatatkan nilai positif, setelah lama berkubang dalam angka negatiif
Ineks harga produsen alami inflasi./.Reuters
Ineks harga produsen alami inflasi./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA-Indeks harga produsen (producer price index/PPI) China pada September 2016 mencatatkan nilai positif, setelah lama berkubang dalam angka negatiif.

PPI China yang mencatatkan angka deflasi selama lima tahun, untuk pertama kalinya pada September ini menembus angka inflasi.

PPI China pada September tercatat inflasi sebesar 0,1%. Setelah pada Agustus, deflasi melunak ke angka 0,8%.

Indeks harga produsen China yang berada di zona positif tersebut dinilai menjadi gambaran telah adanya stabilisasi setelah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, mendapat tekanan kondisi global yang mengalami perlambatan pertumbuhan.

Padahal ekonom yang disurvei Bloomberg, masih memprediksi PPI China di angka deflasi 0,3%.

Bloomberg mengemukakan lompatnya PPI ke area positif, setelah tekanan deflasi mereda, karena harga komoditas global pulih dan permintaan domestik stabil.

"Ini adalah tanda yang sangat baik. Ini memberitahu kita bahwa profitabilitas perusahaan China kemungkinan akan terus meningkat," kata Dariusz Kowalczyk, Ahli Strategi Agricole seperti dikutip Bloomberg, Kamis (14/10/2016).

Ekonom lainnya memprediksi inflasi PPI akan bertahan  dalam bebera bulan ke depan.

“Akhir deflasi PPI China, menjadi sinyal yang baik untuk stabilisasi perekonomian. PPI diharapkan akan tetap ekspansif dalam beberapa bulan mendatang," kata Gao Yuwei, Peneliti di Bank of China.

 

 

PPI China 

September

+0,1

Agustus

-0,8

Juli

-1,7

 

Sumber: Bloomberg, 2016


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro