Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab 90% Hasil Tangkapan Nelayan Batam Dijual ke Singapura

Sebanyak 90 persen ikan hasil tangkapan nelayan Kota Batam Kepulauan Riau diekspor ke Singapura untuk memenuhi keperluan negara itu.
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, BATAM - Sebanyak 90 persen ikan hasil tangkapan nelayan Kota Batam Kepulauan Riau diekspor ke Singapura untuk memenuhi keperluan negara itu. 

"Memang lebih banyak kami jual ke Singapura, kira-kira 90 persen," kata Ketua Harian Kelompok Usaha Bersama Nelayan Bina Batam Madani, Musa, di Batam, Kamis (13/10/2016).

Harga yang ditawarkan pasar Singapura lebih tinggi dibandingkan pasar dalam negeri, sehingga nelayan lebih suka menjual hasil pencariannya ke Negara Singa.

Contohnya saja, harga ikan pari di Singapura lebih dari Rp100.000 per kg, sedangkan harga dalam negeri paling tinggi Rp80.000.

Penjualan ikan ke Singapura dilakukan melalui kelompok pengumpul warga negara Indonesia, yang siaga di laut untuk menampung tangkapan ikan nelayan.

Penjualan dilakukan langsung di atas kapal, sebelum nelayan merapatkan kapalnya kembali di pelabuhan.

"Biasanya dilakukan malam hari, karena pasar ikan di Singapura buka jam 2.00 dini hari," katanya.

Hal itu juga dilakukan karena pasar Singapura menginginkan ikan dalam kondisi segar.

Ia mengaku, pengumpul tidak menekan nelayan untuk menjual ikan dalam harga murah, karena yang ditawarkan pun nilainya lebih tinggi dibanding penjualan di Batam.

"Tidak murahlah, harga pasar saja," kata dia.

Bahkan, cerita Musa, bila nelayan mau, maka diperbolehkan ikut ke Singapura untuk menyaksikan penjualan ikan demi mengetahui harga di pasar.

Hal senada dikatakan Ketua Umum KUB Bina Batam Madani, Mansar, yang menyatakan mayoritas ikan hasil tangkapan nelayan diekspor ke Singapura.

"Memang begitu dari dulu," katanya.

KUB Bina Madani Batam merupakan kelompok usaha nelayan terbaik se-Indonesia, hasil penilaian dari Bank Indonesia, karena mampu mengelola dana sekaligus menyejahterakan anggotanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper